Suarakampus.com– Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan masih menjadi perdebatan, karena dinilai menimbulkan dampak terhadap kualitas pembelajaran mahasiswa. Hal ini disampaikan oleh dosen luar biasa Program Studi Tadris Bahasa Inggris UIN Imam Bonjol Padang, Lailatul Husna, Rabu (23/04).
Lailatul Husna menyebutkan, teknologi AI memang mempermudah mahasiswa dalam mengakses informasi. “Penggunaan AI sekarang sangat masif,” ujarnya.
Pengajar yang akrab disapa Mis Nina itu mengatakan, mahasiswa kini lebih sering mencari materi lewat AI dibandingkan membaca buku. “Mereka bisa mengakses semua hal hanya lewat ponsel,” katanya.
Tenaga pengajar tersebut mengaku, bersikap netral terhadap kehadiran teknologi kecerdasan buatan. “Saya pribadi masih 50:50 soal AI,” ungkapnya.
Mis Nina menjelaskan, ketergantungan pada AI dapat membuat mahasiswa kehilangan pengalaman belajar yang sesungguhnya. “Buku lebih meninggalkan jejak di ingatan,” tegasnya.
Ia menambahkan, tidak semua hasil dari AI memiliki sumber informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. “Saya sarankan jangan sepenuhnya bergantung pada AI,” katanya.
Dosen itu juga mengimbau mahasiswa agar lebih sering membaca buku dan artikel ilmiah saat mengerjakan tugas. “Biasakan gunakan referensi tertulis,” tuturnya.
Tenaga pendidik tersebut tetap memperbolehkan penggunaan AI, namun dengan catatan mencantumkan sumber materi secara jelas. “Saya tekankan pentingnya mencantumkan sumber,” ucapnya.
Menurutnya, menyusun makalah adalah proses yang melibatkan pencarian, seleksi, serta sintesis dari berbagai literatur. “Mahasiswa kehilangan pengalaman berharga jika hanya mengandalkan AI,” jelasnya.
Lailatul berharap mahasiswa tidak melupakan kemampuan sendiri dan menjadikan buku sebagai sumber utama pembelajaran. “Saya sarankan awali pencarian dari buku,” tutupnya. (ver)
Wartawan: Harfizaq Rafkhi (Mg)