Begini Tanggapan Pelaku Usaha Terkait Rencana Kepindahan Sejumlah Fakultas Ke Kampus III

Salah satu kafe di dekat kampus UIN Imam Bonjol Padang (Foto: Felia/suarakampus.com)

Suarakampus.comSejumlah pelaku usaha menanggapi rencana pemindahan mayoritas fakultas dari Kampus II UIN Imam Bonjol Padang di Lubuk Lintah, menuju Kampus III di Sungai Bangek. Pasalnya, kebijakan tersebut bakal memberikan pengaruh kepada perekonomiannya.

Sebagai informasi, empat dari lima fakultas, yakni Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Syariah serta Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama-Agama bakal pindah menuju Kampus III pada 2022 mendatang. Adapun, Kampus II nantinya bakal dihuni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Sekolah Labor di bawah naungan UIN IB.

Hal ini setidaknya bakal mengubah tatanan kehidupan di kampus II Lubuk Lintah. Rancangan ini tentu bakal diiringi sebagian besar civitas akademika untuk pindah dan menetap di Kampus III Sungai Bangek.

Salah satu pemilik kedai fotokopi, Najmi Arif menyebut rencana kepindahan tersebut bakal membuat khawatir sejumlah pedagang di Lubuk Lintah. “Di kedai saya sendiri, penghasilan terbesar berasal dari aktivitas mahasiswa maupun dosen,” ungkapnya kepada wartawan suarakampus.com, Senin (25/10).

Arif mengaku, kebijakan ini baru ia ketahui lantaran tidak adanya informasi dari pihak kampus. Untuk itu, ia mendesak kampus untuk peduli dengan kondisi masyarakat sekitar. “Pihak UIN IB harus terbuka ke segala pihak,” keluhnya.

Kendati demikian, ia tidak ambil pusing mengenai kepindahan tersebut. Sebab, Arif yakin bahwa usahanya siap beradaptasi dengan kondisi apa pun.

“Itu semua tergantung kepada kita, bagaimana menyikapi usaha dengan bijak. Jika memungkinkan, saya juga berencana untuk membuka cabang fotokopi di Sungai Bangek,” tuturnya.

Sementara itu, Boy menyebut selama ini Kampus II sangat nyaman dijadikan lahan untuk berdagang. Dengan pindahnya sejumlah fakultas, kata dia, dikhawatirkan akan mengurangi pendapatan sejumlah pedagang.

“Bagaimanapun, kita tidak mempunyai wewenang untuk mengubah kebijakan kampus,” terang penjual minuman itu.

Baca juga: Menanti Pemilu dan Hidup yang Mengambang di Lautan

Senada dengan Boy, menurut penjual bakso, Sukiman juga mengungkapkan usahanya di sekitar Kampus II cukup lancar. “Saya baru tiga bulan memulai usaha di sini dan Alhamdulillah berjalan dengan baik,” ucap pria yang akrab disapa Pak De itu.

Ditanya mengenai rencana pemindahan tersebut, Pak De justru sama sekali tidak setuju karena akan mengancam usahanya. Ia juga menyebut Kampus II akan sangat lengang dan kondisi masyarakat sekitar bakal terganggu. 

“Saya berharap, kampus bijak membuat keputusan dan memikirkan juga masyarakat sekitar. Bagaimanapun, banyak pelaku usaha yang menggantungkan usahanya di sini,” tutupnya. (red)

Wartawan : Rindang Sabhita Najmi, Ayu Delima, Fadli Ramadhan

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Hari Pertama Kuliah Luring Tuai Tanggapan Civitas Akademika

Next Post

Mahasiswa Prodi PMI Tunggu Kepastian Mekanisme Perkuliahan

Related Posts
Total
0
Share