Suarakampus.com- Eksistensi manusia ialah dapat mengendalikan akal dan nafsu, serta dengan hadirnya ramadan hendaknya membuat semua itu lebih terkontrol. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Universitas Dharma Andalas (Unidha), Najmuddin M Rasul, Rabu (14/04).
“Kita memiliki eksistensi diri yang hebat, oleh karena itu kita perlu mengetahui apakah eksistensi diri manusia itu selalu hebat dan terkawal dengan baik, karena banyak hal yang dapat mempengaruhinya,” ungkapnya dalam kegiatan bertajuk Ramadan Memantapkan Eksistensi Diri Manusia Sebagai Hamba Allah, via Live Instagram.
Lanjutnya, Allah berfirman dalam surat At-Tin yang menerangkan manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan memiliki kemulian dibanding makhluk lainnya. Namun, manusia itu sendiri yang tidak bersyukur sehingga dilemparkan dalam kehinaan.
“Allah memberi kita akal dan nafsu, namun kebanyakan manusia tidak dapat mengontrol hal itu dan nantinya manusia akan dicampakkan ke lembah kehinaan,” terang dosen Unidha itu.
Ia menjelaskan nafsu terbagi menjadi tiga yaitu amaroh, lauwamah, yang harus kita kelola menjadi mutmainnah. Kemudian, perlu diketahui nafsu amaroh merupakan perilaku setan untuk memperdaya manusia sehingga timbullah penyesalan.
Najmuddin berharap di bulan ramadan kaum muslimin bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk mendekatkan diri kepada pencipta. “Kita bisa berzikir dan membaca Alquran, yang sering diabaikan kebanyakan manusia, serta mengevaluasi diri,” harapnya. (ulf)
Wartawan: Nada Andini (Mg)