Suarakampus.com– Pasca dua bulan menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Nopalion mengungkapkan telah menjalankan beberapa Program Kerja (Proker). Proker tersebut yaitu melakukan konsolidasi bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatra Barat (SB).
Tidak hanya itu saja, untuk agenda di internal kampus, dirinya mengatakan bakal mengelola berbagai produk usaha yang ditekuni oleh mahasiswa. “Sebelum itu akan dilakukan pendataan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” katanya saat diwawancarai oleh tim suarakampus.com, Selasa (21/06).
Kemudian, kata dia, pada masa kepemimpinannya kali ini akan menampung segala bentuk aspirasi mahasiswa. “Kawan-kawan mahasiswa boleh menyampaikan aspirasi ke kami,” katanya.
Kendati demikian, di kepengurusan sekarang, Nopalion menuturkan bahwa akan mencoba memberi ruang aman ataupun perlindungan ke mahasiswa yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus. “Kami akan membantu perihal itu, kalau ada yang mengadu ke pihak kami,” tuturnya.
Namun, dirinya mengungkapkan belum tercapainya Proker tersebut, dikarenakan informasi terkait hal ini belum tersebar luas ke mahasiswa. “Kami akan berusaha keras untuk mencapai target Proker,” ungkapnya.
Ia berharap agar seluruh Proker di masa kepemimpinannya dapat terselesaikan dengan baik. “Kami sangat berharap dorongan dari kawan-kawan mahasiswa semua,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Mahasiswa Prodi Perbandingan Mazhab, Adepsta Saputra menuturkan bahwa belum melihat gerakan Proker dari Presma. “Setelah dilantiknya, saya pribadi belum melihat pergerakan yang dilakukan oleh Presma semenjak dilantik,” ucapnya.
Selain itu, dirinya meminta kepada Presma agar bisa menjadi wadah aspirasi mahasiswa yang baik. “Hadirnya Presma harus bisa menjadi tali penyambung akan kebutuhan mahasiswa,” pungkasnya.
Sama halnya dengan Mahasiswa Prodi Hukum Tata Negara (HTN) Yulrizal mengatakan Presma saat sekarang tidak terlihat kinerjanya, pasalnya merujuk adanya aksi demonstrasi ke Presma belakangan ini. “Bukti nyata bahwa presma tidak ada kerjanya yaitu terjadinya demo tentang fasilitas kampus,” ujarnya.
Ia menegaskan, secara sosial Presma dinilai tidak merakyat. “Saat berpapasan tidak menerapkan tegur sapa,” ungkapnya.
Yulrizal berharap agar kepengurusan Presma mampu membawa perubahan dan di mulai dari hal kecil. “Semakin ramah, serta lakukan Proker,” tutupnya. (nsa)
Wartawan: Fajar Hadiansyah (Mg)