Suarakampus.com– Hafidz Abdurrahman menyampaikan, Ramadan adalah bulan penuh keberkahan yang melipatgandakan pahala setiap amal kebaikan. Pernyataan ini disampaikannya dalam kajian bertajuk Ramadhan: Bulan Perubahan, Bulan Keberkahan yang disiarkan langsung melalui YouTube One Ummah TV, Kamis (27/02).
Hafidz Abdurrahman menjelaskan, keberkahan Ramadan sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Khuzaimah. “Kebaikan di bulan Ramadan setara dengan ibadah fardu di luar Ramadan,” ucapnya.
Ia menambahkan, konsep al-hasanatu ba’dal hasanati sawwabul hasanah dalam Kitab Sayidul Khair menjelaskan ukuran diterima atau tidaknya ibadah di bulan Ramadan. “Istikamah dalam kebaikan setelah Ramadan menjadi tanda diterimanya ibadah seorang hamba,” ujarnya.
Ulama salaf, lanjutnya, telah mempersiapkan diri menghadapi Ramadan sejak enam bulan sebelumnya sebagaimana tertulis dalam Kitab Lathiful Ma’rifah karya Ibnu Rajab. “Bulan Rajab sebagai masa menanam, Sya’ban sebagai masa menyirami, dan Ramadan sebagai masa menuai ketaatan,” tuturnya.
Hafidz Abdurrahman menegaskan, Ramadan selalu membawa perubahan positif dalam peradaban Islam. “Sejarah mencatat kondisi umat pasca-Ramadan tidak pernah memburuk,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan Rasulullah dalam melakukan kaderisasi turut menjaga kelestarian nilai-nilai spiritual setelah Ramadan. “Nilai-nilai ini yang menuntun kita kembali pada semangat Rasulullah dan para sahabat,” jelasnya.
Ia menutup, pemahaman terhadap hakikat keberkahan Ramadan dapat mengoptimalkan bulan suci ini. “Momentum ini harus dimanfaatkan untuk perubahan diri dan masyarakat,” tutupnya. (ver)
Wartawan: Chantika Aulia Riandri (Mg)