Suarakampus.com– Genap sepuluh hari melaksanakan ibadah puasa, sekitaran Lubuk Lintah masih diwarnai kemacetan, yang dimulai pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang waktu berbuka. Kemacetan ini disebabkan ramainya pedagang kaki lima di sepanjang bahu jalan, serta mahasiswa ataupun masyarakat yang ngabuburit untuk berburu takjil.
Menurut pengamatan tim suarakampus.com memang benar kemacetan terjadi di sepanjang jalan Lubuk Lintah, dimulai dari Simpang Anduring hingga Pasar pagi Kalawi.
Kemudian, titik kemacetan tersebut berada di antara Simpang Bandes dan juga gerbang Kampus II UIN IB.
Adanya kemacetan seperti ini, ternyata menimbulkan keluhan dari berbagai pihak pengguna bahu jalan. Salah satunya mahasiswi UIN IB, Mia yang mengeluhkan sulitnya akses untuk berjalan karena telah dipenuhi pedagang takjil.
“Banyak pedagang di pinggir jalan, jalanan juga dipadati kendaraan, saya kesulitan untuk berjalan kaki,” keluhnya saat diwawancarai suarakampus.com, Selasa (12/04).
Lanjutnya, Mia mengatakan bahwa pedagang kaki lima seharusnya tidak memakai bahu jalan terlalu banyak. “Hendaknya pedagang tidak memakan bahu jalan terlalu luas, sehingga tidak mengganggu akses pejalan kaki,” katanya.
Lain halnya dengan Riski sebagai pengguna jalan, ia mengungkapkan kemacetan ini juga disebabkan oleh ramainya masyarakat yang keluar untuk ngabuburit. “Macetnya juga karena orang-orang pada ngabuburit,” ungkapnya.
Rizki juga tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena kemacetan seperti ini hanya terjadi di bulan Ramadhan saja.
“Sekali-sekali macet tidak masalah bagi saya, cuma sekali setahun karena berburu takjil juga,” sambungnya.
Ia berharap kemacetan seperti ini dapat teratasi dengan bantuan polisi yang telah ada di titik kemacetan untuk mengatur lalu lintas. “Semoga polisi yang berjaga bisa mengatur lalu lintas dengan baik,” tutupnya. (nsa)
Wartawan: Rindang Sabhita Najmi