Suarakampus.com- Namanya juga hidup, pasti pernah merasakan stres apalagi sudah mahasiswa akhir. Itulah yang biasa dikatakan orang kalau berhubungan dengan kata “stres”. Memang kata “stres” secara sadar maupun tidak pasti pernah jadi langganan di kehidupan mahasiswa zaman sekarang.
Setiap orang ada masanya, ketika mengalami “stres”. Namun, hal ini juga perlu digubris meski hidup selalu menawarkan ujian dan tentunya diimbangi solusi. Makanya, tak salah jika orang-orang berbondong-bondong mencari solusi penekan stres dengan rekreasi dan hiburan.
Meski begitu, sebagai mahasiswa budiman dan karena uang dikantong pas-pas an, rekreasi bukan menjadi solusi utama untuk menghilangkan stres. Malah dikhawatirkan menambah kebimbangan cari kawan yang sepemikiran dan waktu pas agar gak bentrok dengan waktu bimbingan.
Kendati demikian, agar mendorong semua kegalauan, Islam sebagai sendi kehidupan, ibarat dokter yang tahu keluh kesah pasiennya, punya obat mujarab untuk meminimalisir atau bahkan menghilangkan stres itu sendiri.
Berikut kiat hindari stres ala Mahasiswa UIN, dikutip dari Majalah elFata volume 06:
Menghiasi Diri dengan Iman dan Amal Saleh
Bukan hanya wajah yang perlu perawatan dan skincare an, hati juga perlu vitamin biar hidup gak lusuh dan tetap sehat selalu. Bedanya, vitamin hati gak perlu keluar uang banyak, cukup kesadaran dan kemauan si pasien keimanan.
Untuk kawula muda yang penuh kebimbangan, perlu dicatat iman yang benar merupakan benteng kokoh dalam menghadapi kesedihan dan duka cita. Karena setiap perkara, jika menerapkan rasa iman tentu permasalah dalam kehidupan akan lebih bersahabat. Meski hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi gak dosakan kalau dicoba, malah jadi pahala.
Selain itu, ketika seseorang diterpa nikmat. Sebagai seorang hamba, nikmat tidak dihadapi dengan lupa diri dan berlebih-lebihan karena nikmat hanyalah semata pemberian Allah. Sehingga ketika diuji dengan musibah dan diambil nikmatnya oleh Allah, ia tak linglung apalagi stres. Pasalnya, dibalik musibah menyimpan pahala yang berlipat jika disikapi dengan kesabaran.
Pahami Kesedihan Berbuah Pahala
Bila tertimpa musibah, maka sadarilah bahwa hal tersebut tidak akan menyisakan kesedihan belaka. Pasalnya, keyakinan bahwa musibah yang melanda bila dihadapi kesabaran maka akan berbuah pahala dan itu akan menjadi hiburan tersendiri bagi orang yang beriman.
Pahami Hakikat Dunia
Perlu digaris besari bahwa hakikat dunia adalah fana. Bila menyadari kalimat sederhana ini, hidup jauh lebih ringan. Meski begitu, perlu juga diingat dunia juga menjadi jembatan menuju kebahagiaan abadi. Jadi, setiap orang masih perlu mempelajari hakikat kehidupan agar ketika tertimpa suatu masalah cepat tanggap dan tidak mudah berputus asa.
Mengambil Teladan Nabi dan Orang Saleh
Musibah yang diberikan Allah tentu dengan tingkat keimanan yang dimilikinya. Sehingga, sebagai mahasiswa belajar di kampus Islam, tentu mesti mencontoh Nabi dan sahabatnya, agar bisa jadi contoh dalam menapik persoalan yang ada di depan mata.
Jadikan Akhirat Sebagai Tujuan
Cita-cita boleh tinggi, tapi cita-cita abadi jangan pernah dilupakan. Apalagi kalau bukan mendapatkan surga dengan keridhaan Allah. Tujuannya, supaya seseorang bisa menepis segala cobaan yang tengah diderita. Serta, tentu paket tersebut gak bakal lengkap jika tidak diperkaya dengan doa dan usaha.
Penulis: Ulfa Desnawati (Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)