Home Sweet Loan: Perjuangan Finansial dan Pelajaran Hidup dalam Bingkai Keluarga

Poster film Home Sweet Loan (Sumber: akun instagram @filmidjakarta)

Judul: Home Sweet Loan
Sutradara: Sabrian Rochelle Kalangie
Produser: Cristian Imannuel
Produksi: Visinema Pictures
Durasi: 112 menit
Pemeran: Yunita Siregar, Derby Romero, Fita Anggraini, Risty Tagor, Ariyo Wahab, Ruth Marini, Sari Nila, dll.
Resensiator: Trany Septirahayu Putri

Sinopsis:

Kaluna (diperankan oleh Yunita Siregar) adalah seorang pegawai kantoran yang baru merintis kariernya sebagai profesional muda. Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, ia berasal dari keluarga sederhana dan masih tinggal di rumah orangtuanya. Rumah tersebut merupakan peninggalan akong (kakek) Kaluna, yang kini dihuni oleh kakak-kakaknya beserta ipar dan anak-anak mereka (keponakan Kaluna). Kondisi ini membuat rumah terasa ramai dan penuh sesak, sehingga Kaluna kerap merasa terganggu. Impiannya sederhana yaitu memiliki rumah sendiri layaknya orang dewasa yang mandiri dan sukses. Namun, jalan untuk mewujudkannya tidak semudah yang dibayangkan.

Dengan gaji yang tidak mencapai dua digit, Kaluna tetap bermimpi memiliki rumah sendiri. Namun, ia tidak patah semangat dan konsisten mencatat pengeluaran harian hingga bulanannya. Kaluna bersama temannya mencari rumah impian sesuai budget, menelusuri iklan, penjualan tanah, hingga properti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) meski harus di sudut kota Jakarta.

Kaluna berjuang menekan pengeluaran, mencari pekerjaan sampingan, bahkan mengupayakan pinjaman dari kantornya. Sayangnya, upaya ini terbentur realita: kondisi finansial keluarganya kian sulit saat sang abang menggadaikan sertifikat rumah dan mengajukan pinjaman online dengan jumlah fantastis. Kaluna pun dihadapkan pada dilema: menggunakan tabungannya untuk menebus sertifikat rumah atau meneruskan rencana membeli rumah impian.

Keadaan kalut tersebut membuat Kaluna marah dan memutuskan pergi dari rumah. Akankah ia membantu keluarganya atau tetap pada keputusannya?

Film ini diperankan oleh Yunita Siregar sebagai pemeran utama, didukung oleh Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggraini, Ariyo Wahab, dan Ayushita Nugraha. Home Sweet Loan menjadi film kedua produksi Visinema Pictures yang tayang pada 2024. Studio produksi ini sebelumnya juga merilis Heartbreak Motel yang dibintangi Laura Basuki, Chicco Jerikho, dan Reza Rahadian.

Hal Menarik

Film Home Sweet Loan mengangkat realitas yang sering terjadi dalam keluarga, terutama ketika anak-anak terbiasa bergantung pada dukungan orang tua dalam berbagai aspek kehidupan. Kebiasaan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti kurangnya kemandirian dan ketidakmampuan menghadapi konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Anak yang selalu mendapatkan perlakuan istimewa dari orang tua tanpa mempertimbangkan risiko seperti kebangkrutan dan kelalaian akibat terus-menerus dibackup bisa berkembang dengan pola pikir, “Orang tuaku pasti akan membantu dan memaafkanku.” Kondisi ini mencerminkan permasalahan sosial dalam keluarga yang seharusnya bisa diminimalisasi jika orang tua dan anak memahami serta menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan.

Hal ini tergambar jelas dalam kisah kakak Kaluna, yang diperankan oleh Ariyo Wahab. Terbiasa dengan kenyamanan hidup, ia lebih banyak menghabiskan waktu bermain game dan memiliki istri yang konsumtif serta gemar membeli barang-barang mahal. Kebiasaan ini akhirnya membawanya pada keputusan buruk, yaitu membohongi ayahnya demi membeli rumah, yang ternyata hanyalah skema penipuan.

Akibatnya, uang yang ia pinjam dari ayahnya habis sia-sia, ditambah dengan utang dari pinjaman online dalam jumlah fantastis serta surat rumah yang turut digadaikan. Pada akhirnya, harga diri yang ingin ia pertahankan justru menjerumuskannya ke dalam situasi yang rumit dan keterpurukan finansial.

Pesan Moral

Akibatnya, uang yang ia pinjam dari ayahnya habis sia-sia, ditambah dengan utang dari pinjaman online dalam jumlah fantastis serta surat rumah yang turut digadaikan. Pada akhirnya, harga diri yang ingin ia pertahankan justru menjerumuskannya ke dalam situasi yang rumit dan keterpurukan finansial.

Film Home Sweet Loan menyampaikan beberapa pelajaran berharga yang dapat diambil, khususnya bagi generasi muda dan orang tua dalam memahami pentingnya kemandirian finansial dan pengelolaan kehidupan.

Pertama, setiap anak harus menyadari kondisi finansialnya masing-masing. Dengan memahami batas kemampuan ekonomi, seseorang dapat lebih bijak dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan semata. Gengsi menjadi faktor yang perlu dikendalikan, karena dapat mendorong seseorang untuk memaksakan kehendak—baik kepada diri sendiri, teman sebaya, maupun orang tua. Kesadaran dan pengendalian diri adalah kunci utama dalam membangun kehidupan yang stabil.

Kedua, film ini mengajarkan bahwa latar belakang keluarga yang nyaman dan berkecukupan bukanlah jaminan kesuksesan anak di masa depan. Beberapa anak hanya menikmati kejayaan orang tua tanpa mempersiapkan diri menghadapi realitas, sementara yang lain menyadari bahwa segala sesuatu memiliki batasnya. Oleh karena itu, anak perlu diajarkan kemandirian sejak dini agar tidak terus bergantung pada kekayaan orang tua, yang pada akhirnya akan berdampak pada kesiapan dan kemampuannya dalam menghadapi kehidupan dewasa.

Ketiga, generasi muda tidak harus selalu mengikuti tren kekinian, seperti gaya berpakaian (fashion), kebiasaan nongkrong, budaya ngopi, serta pola konsumsi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Karakter Kaluna dalam film ini mengingatkan anak muda bahwa memiliki pendirian dan kesadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat penting. Mengikuti lingkungan dan pergaulan tanpa pemahaman diri hanya akan menciptakan generasi yang lemah secara mental dan mudah terpengaruh.

Keempat, film ini juga memberikan pesan penting bagi para orang tua. Kasih sayang kepada anak adalah hal yang mutlak, tetapi harus diimbangi dengan ketegasan dan arahan yang jelas. Orang tua perlu memiliki visi dalam membentuk karakter dan kebiasaan anak, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga. Biarkan anak-anak mereka belajar membangun rumah tangga dan mengatur finansialnya sendiri agar tidak terus bergantung pada orang tua.

Dengan berbagai pesan moral ini, Home Sweet Loan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memberikan refleksi mendalam mengenai hubungan keluarga, finansial, dan kemandirian dalam kehidupan.

Akhir Kata

Pada akhirnya, Kaluna pun ikhlas dengan apa yang dialaminya, bahkan rela menggunakan tabungannya untuk membantu menebus hutang kakaknya. Namun, keberuntungan masih berpihak kepadanya—sang ayah dengan penuh keikhlasan memilih menjual rumah mereka, lalu pindah ke kontrakan kecil.

Terkadang, hal terpenting dalam hidup adalah menerima keadaan dan berusaha memperbaikinya. Keikhlasan, disertai usaha sekecil apa pun, akan memberikan dampak besar di kemudian hari.

Kaluna, terima kasih telah menyampaikan pesan berharga bagi generasi muda saat ini: berhemat untuk diri sendiri, terus berusaha dan bekerja keras, serta mencatat kondisi finansial secara bijak. Langkah kecil ini dapat menjadi awal dari perubahan besar dalam hidup.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Tambang Masuk Kampus, Begini Ungkap Walhi Sumbar

Next Post

Wakil Rektor I: Pembayaran UKT Sesuai Regulasi, Perpanjangan Dipertimbangkan

Related Posts
Total
0
Share