Oleh: Intan Aprilia
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Sekelabut mimpi datang terarah
Daku duduk termenung tanpa arah
Mata sayup menahan hasrat
Menatap hamparan manusia kian sesak
Pikiranku berkecamuk
Memikirkan betapa anehnya orang-orang itu
Katanya, mereka menyukai hujan
Tapi, mereka berteduh di bawah atap serta payung
Lantas, kenapa mereka mengatakan menyukainya?
Jika pada dasarnya mereka menyesali hujan yang tak kunjung reda
Nyatanya, terikat pada hujan tidak dapat membawa sendu di bawah gelapnya pilu
Hingga membungkus pilu itu
Izinkan aku menjadi hujan
Akan aku berikan senandung di setiap gemuruh
Tak ada petir yang membuat takut
Tak ada angin yang membuat benci
Hujan
Terima kasih akan kehanyutan yang kau timpakan
Terima kasih telah menghantarkan aku pada kewarasan
Begitu mengerti tentang hati yang bakal beranjak mati
Padang, 18 November 2022