Suarakampus.com – Musyawarah Nasional (Munas) tetapkan Ijtihad Aulia ketua umum Pendidikan Agama Islam se-Indonesia. Kegiatan tersebut berlangsung di Universitas Islam KH,(26/12).
Ijtihad Aulia menyatakan, fokus utama kepemimpinannya adalah memperjuangkan legalitas Forum Silaturahmi Mahasiswa (Forsima) di tingkat pusat. “Kami akan bekerja keras untuk memastikan legalitas organisasi segera terealisasi,” ujarnya.
Ia juga merancang strategi berbasis pembagian wilayah untuk meningkatkan koordinasi organisasi. “Kami membagi wilayah menjadi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi,” jelasnya.
Menurut Ijtihad, penguatan peran pengurus wilayah menjadi kunci percepatan pencapaian tujuan organisasi. “Setiap wilayah akan dikoordinasi langsung oleh kepala bidang yang kami tunjuk,” tambahnya.
Ijtihad Aulia menegaskan, tiga bulan pertama kepemimpinannya akan difokuskan pada kajian daring dan pembenahan internal. “Kami ingin memastikan langkah awal ini berjalan maksimal,” katanya.
Dengan kepemimpinan baru ia berharap Forsima dapat memperkuat eksistensi organisasi di tingkat nasional. “Kami optimis Forsima akan lebih solid dan maju ke depannya,” tuturnya.
Delegasi Universitas KH. Ruhiat Cipasung Terendi menyebut, Ijtihad sebagai sosok pemimpin yang memiliki relasi luas. “Ia mampu beradaptasi dengan berbagai golongan, hinga menjadikannya pemimpin adalah pilihan yang tepat,” ungkapnya.
Peserta dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bangka Belitung Titin Sartika mengapresiasi semangat dan komitmen Ijtihad dalam membenahi Forsima. “Beliau terlihat sangat serius dalam memperjuangkan legalitas organisasi,” katanya.
Delegasi UIN Imam Bonjol Padang, Fatusy Syarif menekankan pentingnya pendataan anggota organisasi secara terpusat. “Data dari seluruh wilayah akan dikoordinir langsung oleh sekretaris jenderal,” tuturnya.
Ia juga memuji suasana kekeluargaan yang terjalin selama lima hari pelaksanaan Mubes. “Kami benar-benar merasakan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam kegiatan ini,” tutup Fatusy.
Wartawan: Verlandi Putra, Sofi Asri
