Suarakampus.com- Kondisi Gunung Marapi pasca erupsi tak kunjung membaik. Petani Nagari Paninjauan, Kabupaten Tanah Datar keluhkan kerusakan lahan yang mengakibatkan gagal panen.
Wali Nagari Paninjauan, Taufik Sutan Rajo Katik mengungkapkan semenjak terjadinya erupsi gunung marapi, aktivitas warga diluar ruangan menjadi terbatas. “Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan dikhawatirkan masyarakat bisa terjangkit infeksi saluran pernafasan,” tuturnya.
Lanjutnya, luas lahan yang terdampak di sini sekitar 500 hektar. “Untuk kerugian yang dialami tidak dapat ditentukan karena beragamnya tanaman masyarakat,” paparnya.
Kata dia, jarak dari Gunung Marapi ke Daerah Paninjauan sekitar lima sampai tujuh kilometer. “Dalam seminggu ini sudah ada intruksi dari pemerintah tanah datar untuk mendata petani yang terdampak,” lanjutnya.
Ia menyatakan bahwa dampak terbesar dari gagal panen ialah sayuran tidak dapat lagi dijual ke pasar. “Ironisnya sayuran warga banyak yang tidak dijual karena rusak akibat abu vulkanik,” imbuhnya.
Ia berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk dapat membantu masyarakat terutama petani yang dirugikan akibat bencana Gunung Marapi. “Semoga bencara erupsi cepat berakhir dan perekonomian masyarakat bisa kembali normal,” harapnya.
Sementara itu, seorang petani bawang daerah Paninjauan,Rifda Yanti menyebutkan saat terjadinya erupsi, kerugian yang dialami mencapai Rp10.000.000,- dari lahannya yang kurang dari satu hektar. “Sudah beberapa kali diberi racun dan pupuk tetapi tanaman tetap mati, jadi tidak ada cara mengatasi abu vulkanik ini,” keluhnya.
Sama halnya dengan Maifi Hendri, seorang pemilik lahan seluas seperdelapan hektar menuturkan lahannya yang ditanami tanaman seperti sawi sudah 50 hari, seledri dua bulan, dan cabe lima inibulan juga terdampak abu vulkanik. “Setelah erupsi tanaman di beri racun, kadang ada yang bisa di panen dan ada yang tidak bisa,” paparnya.
Maifi berharap agar erupsi gunung marapi segera mereda sehingga tanaman bisa pulih seperti sediakala. “Semoga bencana ini segera berakhir dan perekonomian masyarakat dapat kembali bangkit,” harapnya. (red)
Wartawan : Chintia Agustin (Mg)