Suarakampus.com- Kuliah sambil berjualan tidak menjadi penghalang untuk bisa berprestasi. Hal tersebut dibuktikan mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Rizki Nur Family yang berhasil lulus dengan predikat cumlaude.
Rizky menuturkan bahwa dirinya mulai merintis usaha berjualan sate semenjak berada di bangku sekolah menengah atas. “Awalnya saya hanya membantu ibu jualan di kaki lima di simpang Masjid Kurao,” tuturnya.
“Semula saya hanya membantu, tapi melihat kondisi orang tua yang semakin lanjut usia, saya berinisiatif untuk melanjutkan usaha tersebut, semenjak tahun 2020 silam saya resmi menerima tanggung jawab itu,” katanya.
Walaupun demikian, Rizki menjelaskan kuliah dan kerja merupakan dua aspek penting yang harus diembannya. “Saya harus membahagiakan orang tua saya dengan meraih gelar sarjana, tetapi saya juga tidak bakal memberatkan perekonomian keluarga,” jelasnya.
Ia mengatakan, dirinya telah membagi skala prioritas di setiap harinya. “Saya jualan pada siang hari sampe sore dan waktu malamnya saya gunakan untuk belajar serta melanjutkan skripsi,” katanya.
Rizki mengungkapkan kunci dari kehidupan ini adalah kesabaran. “Ketika bekerja ataupun belajar kita harus sabar, saya selalu sabar menghadapi dosen, melakukan penelitian dan berdagang walaupun terkadang sepi pembeli,” ucapnya.
Selain sabar, konsistensi juga sangat diperlukan dalam suatu pekerjaan karena kesuksesan itu tidak akan terjadi dengan satu usaha saja. “Saya konsisten dan optimis setiap hari untuk menyelesaikan studi dan alhamdulillah Allah telah memudahkan jalan saya,” lanjutnya.
Menanggapi keberhasilan Rizki, Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Daniel Mahmud Chaniago mengatakan, bahwa Rizki merupakan mahasiswa yang teladan dan keluarganya sangat ramah. “Saya salut dengan kerja keras Rizki, tidak pernah mengeluh dan dia bisa menyelesaikan seluruh tanggung jawabnya,” katanya
Lanjutnya, Rizky mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keluarganya. “Saya pernah menyaksikan, selain berjualan sate Rizki juga harus membantu kakaknya yang berjualan nasi di rumah makan,” tuturnya.
Daniel berharap agar seluruh mahasiswa dapat memanfaatkan waktu dan konsisten dalam melaksanakan setiap kegiatan. “Semoga mahasiswa yang lain juga bisa menyelesaikan tanggung jawab dengan baik dan membahagiakan orang tuanya,” harapnya. (gfr)
Wartawan: Firga Ries Afdalia