Suarakampus.com- Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ungkap alokasi anggaran negara. Hal ini dibeberkan dalam kegiatan Budget Goes To Campus (BGTC), Rabu (06/03).
Selaku Kepala Subdirektorat Penyusunan Anggaran Belanja Negara, Agung Hidayat Purwanto mengatakan di Indonesia terjadi inflasi yang tinggi dan harga pangan naik membuat kita kesulitan. “Cara menaikkan inflasi salah satunya menaikan suku bunga, jika suku bunga naik para investor akan berinvestasi ke negara yang aman seperti Amerika,” ucapnya.
Lanjutnya, ia menyatakan APBN pada tahun 2023 sangat sehat, karena akan ada imbasnya bagi negara. “Tidak hanya menyehatkan tetapi juga membantu pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, kebijakan fiskal diarahkan untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi dengan adanya strategis yg digunakan. “Strategi jangka pendek untuk penguatan fungsi stabilisasi dan distribusi,” jelasnya.
Sehubungan dengan itu, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Padang, Joko Supriyanto menyampaikan, kinerja belanja dan proyek-proyek pembangunan di Sumatera Barat. “Pendapatan dan dijual pada lokal dan eksternal masih kecil baru delapan triliun dan belanja pusat 11 triliun,” paparnya.
Ia menambahkan, sumber dana Sumatera Barat ada rupiah murni dari pajak dan PNBP umum, pinjaman luar negeri, hibah daerah yang akan diberikan kepada pemerintah pusat, SBSN pada 2023 sebanyak 850 miliar. “Saya selaku APBN mendorong struktur satuan kerja yang ada di Padang terpenuhi,” pungkasnya.
Pemateri Selanjutnya, Reza Pranata Putra menjelaskan tentang Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) merupakan badan layanan umum di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan Kementrian Keuangan. “Tiga tugas LMAN mengoptimalisasi aset negara, memberikan layanan se-Asia Tenggara, dan melakukan pendanaan terkait pilihan strategis,” jelasnya.
Ia menyebutkan, sejak tahun 2016 LMAN berdiri terdapat beragam jenis dan manfaat masyarakat dalam mengoptimalisasikan aset negara, contohnya pembaharuan pada bangunan yang terbengkalai. “Banyak aset yang diberikan kepada LMAN untuk dioptimalisasi secara tuntas,” paparnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN IB, Davy Hendri menerangkan, terkait anggaran negara yaitu lembaga eksekutif yang mempersiapkan rencana penerimaan dan pengeluaran atau belanja, termasuk pos-posnya. “Anggaran yang diajukan pemerintah harus mencerminkan politik pengeluaran yang rasional,” ujarnya.
Davy berharap, semoga mahasiswa bisa berkegiatan di Kementerian Keuangan dan menjadi masa depan yang tangguh bagi Indonesia. “Bisa mempersiapkan diri menuju Indonesia emas 2045,” tutupnya. (rhm)
Wartawan: Siska Maharani (mg), Silvi Amelia (mg)