Oleh: Nanang Sanjaya
( Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)
Hai negeri ku yang indah
Di baluti pohon rindang di atas sana
Menjatuhkan air embun yang hinggap di daunmu
Di dalam tata kelopak mata yang melihatnya
Hai negeri ku yang bersih
Di balik air jernih yang mengalir di bawahnya
Di antara jutaan rumput di jalannya
Yang ikut mengalir di sisi pinggirnya
Hai sungai ku yang tenang
Di balik jutaan ikan di dalamnya
Di antara ranting pohon yang ada di dalamnya
Mengapa sekarang engkau sedemikian hancur?
Berapa banyak nyawa yang engkau inginkan?
Berapa banyak rumah yang ingin kau tenggelamkan?
Bencana yang tiada henti di baluti angin yang begitu kencang
Dihantam kehancuran tanpa belas kasihan
Bumiku kini hancur di balut luka
Karena ulah tangan manusia yang tak beretika