LKD HMP PAI Bincang Seputar Pengenalan Teknik Sidang

Suasana penyampaian materi oleh Angga Dina Septeni, pemateri pada hari kedua LKD tentang pelatihan teknik sidang di gedung Aula Mansur Dt. Nagari Basa UIN Imam Bonjol Padang (Foto: Ifra/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Pelatihan kepemimpinan dasar oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) hari kedua bahas tentang pengenalan teknik sidang. Adapun pelatihan tersebut diadakan di gedung Aula Mansur Dt. Nagari Basa siang ini.

Selaku Guru Sekolah Dasar (SD) sekaligus Alumni Prodi PAI, Angga Dina Septeni mengatakan pemahaman tentang sistematika teknik sidang penting untuk Mahasiswa PAI guna membangun daya kepemimpinan yang berkarakter dan berwawasan terlebih di era disrupsi ini. Menurutnya, sidang merupakan kegiatan yang mesti ada dalam setiap organisasi.

“Setiap orang yang berorganisasi pasti menggeluti  yang namanya teknik sidang demi kesepakatan bersama dengan anggota-anggota lain,” ujarnya Minggu, (04/09).

Ia menyampaikan macam-macam sidang terbagi kepada sidang paripurna, sidang komisi dan sidang pleno. Katanya, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lebih sering menerapkan sidang pleno dalam proses pengorganisasian.

“Sidang pleno terbagi kepada pleno 1, 2, 3, dan 4. Masing-masing dari setiap pleno itu memiliki urgensinya dalam proses pelaksanaan sidang,” ucapnya.

Selanjutnya, Angga menjelaskan soal jenis-jenis rapat dalam pengorganisasian. Ia menyebut, rapat dapat dikelompokkan pada rapat harian, rapat presidium, dan rapat bidang serta masing-masing rapat memiliki fungsi yang berbeda dalam pengadaanya.

“Rapat presidium lebih ke pengurus inti, rapat harian diikuti oleh seluruh anggota pengurus guna proyeksi proker lanjutan dan rapat bidang dilakukan oleh masing-masing bidang,” paparnya.

Lanjutnya, pimpinan sidang bertugas untuk membuka dan menutup sidang, mengarahkan pelaksanaan sidang dalam penyelesaian perkara serta meminta persetujuan kepada forum atau peserta mengenai pendapat yang diberikan. “Pimpinan sidang harus memiliki kecerdasan bagaimana agar terciptanya kata sepakat dalam forum dan tentunya harus mempunyai jiwa leadership,” ungkapnya.

Angga juga menyampaikan tentang sistematika dalam pemakain palu sidang. Ia menyebut, satu kali ketukan dalam palu sidang berguna untuk pengambilan keputusan sementara, dan untuk memindahkan palu serta ketukan dua untuk mencabut kembali keputusan dan instrupsi skor hingga tiga kali ketukan untuk mebuka dan menutup sidang secara resmi.

“Setiap ketukan memiliki arti masing-masing. Jadi, pimpinan sidang harus teliti dalam memukul palu sidang,” tegasnya. (hry)

Wartawan: Ifra Wahyuni (Mg) dan Yogi Saputra (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Bantu Biaya Pengobatan, HMP MD Galang Dana untuk Muhammad Afrian

Next Post

Pengelolaan Media Sosial yang Baik Mampu Melahirkan Pundi-pundi Penghasilan

Related Posts
Total
0
Share