Suarakampus.com– Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Medika Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA) menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) bertema Membangun Jurnalis Muda di Era Digital: Adaptasi, Kredibilitas, dan Inovasi. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Gedung D lantai 2 kampus UPGRISBA, pada Jumat (25/04).
Wakil Rektor III UPGRISBA bidang Alumni dan Kerja Sama, Jarudin, menghadiri sekaligus membuka acara secara resmi. “Salah satu pilar demokrasi adalah informasi,” ujarnya.
Pejabat kampus tersebut menjelaskan, media tidak boleh dihambat selama berpedoman pada kode etik dan prinsip transparansi. “Dengan kegiatan ini mahasiswa tetap semangat dan optimis mempersiapkan masa depan,” katanya.
Jarudin menambahkan, pelatihan tersebut juga mendorong mahasiswa mengembangkan kemampuan komunikasi, manajemen, dan keterampilan sosial. “Kegiatan ini menjadi wadah untuk membina semua itu,” ungkapnya.
Pimpinan Umum LPM Medika, Syahdira Alpa Ristik mengatakan, PJTD dirancang untuk mencetak jurnalis muda yang mampu menulis berita secara bertanggung jawab. “Agar informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipercaya,” ucapnya.
Ketua pelaksana, Nabila Prachelya menyebutkan, pelatihan terbuka untuk umum dengan biaya pendaftaran sebesar Rp15.000. “Sudah ada 45 peserta dari berbagai universitas yang mendaftar,” tuturnya.
Mahasiswa dari kampus seperti Universitas Negeri Padang, UIN Imam Bonjol Padang, dan Universitas Negeri Semarang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Siapa pun dari kampus mana pun bisa ikut serta,” tambahnya.
Nabila menjelaskan, kegiatan berlangsung satu hari dimulai pukul 14.00 WIB dengan sesi materi pukul 15.00–17.00 WIB. “Ada juga sesi tanya jawab dan praktik penulisan,” jelasnya.
Pemateri dalam pelatihan ini adalah Nola Hernafia, Produser TVRI yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Reportase dan Berita Aktual. “Materi yang disampaikan akan sangat relevan dengan kebutuhan jurnalis muda,” ujarnya.
Ketua pelaksana itu mengungkapkan, persiapan kegiatan dilakukan secara efektif sejak Februari 2025. “Kami hanya menggelar lima kali rapat untuk mematangkan acara,” katanya.
Nabila berharap, pelatihan ini melahirkan jurnalis muda yang adaptif dan inovatif di era digital. “Semoga peserta juga memiliki kemampuan public speaking dan berani tampil di media,” tutupnya. (ver)
Wartawan: Devita Rahma, Silvi Amelia