Suarakampus.com- Alumni Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang Wahyudi mengatakan, mahasiswa perlu meningkatkan prioritas sejak memulai perkuliahan. Sehingga, tidak terjadi stagnan ketika memasuki dunia kerja nantinya.
“Untuk itu penting untuk kita melakukan observasi, menggali potensi diri agar dapat memberikan gambaran langkah apa yang akan diambil ke depannya,” kata dia saat menyampaikan materi, Sabtu (22/01).
Menurutnya, dunia perkuliahan tidak hanya berbicara mengenai akademik saja, namun juga organisasi yang mesti diikuti untuk melatih bakat minat sehingga mempermudah dalam meniti karir dan memperluas lingkup pertemanan. “Dari pengalaman organisasi, kalian bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan nantinya,” tuturnya.
Sama halnya dengan Wahyudi, Performance Stylist Trainer, Self Growth and Career Coach, Lika Satvarini menjelaskan berdasarkan persentase data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada bulan Agustus 2019 sampai 2020 lalu, tercatat sebanyak 1.248.291 juta mahasiswa lulus dari perguruan tinggi hanya 40% yang sudah memiliki pekerjaan.
“32,9% sedang mencari pekerjaan, 10,3% melakukan kegiatan lain baik berkuliah kembali atau mengurus rumah, 6,9% takut terinfeksi corona atau sedang PSBB, 1% kurang infrastruktur, 0,3% putus asa, 0,2% tidak mampu bekerja, dan 8,5% lainnya,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi stagnan pasca wisuda, Lika Satvarini menyarankan mahasiswa mesti memulai bisnis sendiri, lanjut kuliah, magang, mengambil kursus, kerja volunteer, mendalami hobi atau menjadi freelancer. “Mendalami hobi juga bisa menghasilkan uang seperti hobi menulis, sebab kini banyak web membutuhkan penulis,” tuturnya.
Lanjutnya, supaya mahasiswa bisa menemukan pekerjaan yang diimpikan, tidak menutup kemungkinan bisa memulai dari eksplor kegiatan yang disukai, dengan meminta referensi dari teman. “Hal ini mempermudah seseorang mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan fashionnya,” katanya. (nsa)
Wartawan: Kholilah Tri Julianda (Mg)