Suarakampus.com- Mangroveriau adakan webinar online edukasi untuk memperkenalkan mangrove di Indonesia. Perlu pendekatan holistik, bukan hanya sebagai penanaman tapi, perdampingan masyarakat serta membangun sinergiritas dalam mengikutsertakan peran pemuda sebagai penggerak. Minggu, (23/02).
Aktivis Lingkungan Penggiat Mangrove, Awis Al’-Qarny mengatakan masyarakat dengan adanya kegiatan ini berguna untuk membuka peluang pemuda sebagai penggerak, agar berkontribusi juga dan mengemukakan pemuda sebagai pondasi penting dalam mangrove. “Peran masyarakat, khusunya pemuda sebagai penggerak sangat penting,”ucapnya.
Ia mengatakan, motivasi utama dalam pembentukan mangrove di dasari pada minimnya ekonomi dan banyak nya jumlah pengganguran. “Karna banyak yang menganggur, jadi mengajak pemuda untuk kegiatan menanam bibit mangrove,”ungkapnya
Mangroveriau sudah ada sejak tahun 2020, dan di resmikan di tahun 2023 di bawah naungan Mangrove Lestari Indonesia. Mangrove sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Pada tahun 2020, data yang di terima ada 2.240h konservasi lahan kelapa sawit perkebunan dan industri yang menyebabkan pencemaran lingkungan, ” hal ini menimbulkan upaya rehabilitasi mangrove di ikuti oleh kota Dumai”, ujarnya.
Ia, juga pernah mengalami berbagai tantangan dan pernah mengalami kegagalan dalam penanaman bibit mangrove. Namun, ia mengaku tidak patah semangat dan akan terus menggerakkannya.
Beliau juga mengatakan, akan mendedikasikan usianya di mangrove. Besar harapan nya, pemuda menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan membawa perubahan positif terkhususnya di lingkungan sekitar. “Untuk seluruh mahasiswa yang sedang kuliah dan sarjana jangan pernah malu turun ke bawah untuk memberikan kerja nyata di lingkungan masyarakat”, tutupnya. (asr)
Wartawan: Siti Warnah Dalimunte (Mg)
