Suarakampus.com- UIN Imam Bonjol Padang berduka atas kepergian Guru Besar Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Masnal Zajuli pada Rabu (05/05). Beliau merupakan sosok guru masyarakat, teladan dan penuh inspiratif oleh orang-orang sekitarnya.
Guru Besar FTK, Syafruddin Nurdin sekaligus seorang teman dan rekan kerja Masnal menceritakan kenangannya bersama Masnal dimulai ketika sama-sama bersekolah di Pendidikan Guru Agama (PGA) Padang, angkatan ke-70.
“Waktu itu kami beda kelas, namun sama-sama melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang dengan jurusan yang berbeda,” tuturnya, Kamis (06/05).
Syafruddin mengungkapkan semasa sekolah Masnal sangat bersemangat dan tekun dalam menuntut ilmu, sampai-sampai Masnal berniat melanjutkan pendidikan ke Maroko. Namun waktu itu nenek Masnal belum memberikan izin.
“Kala itu nenek Masnal mengajaknya pergi haji agar membatalkan niat untuk tidak melanjutkan pendidikan ke Maroko,” katanya yang sama-sama menjadi sarjana muda dengan Masnal pada tahun 1974.
Sambungnya, Masnal melanjutkan karirnya pada tahun 1976 menjadi asisten dosen di IAIN Imam Bonjol Padang hingga tetap mengabdikan diri di ranah pendidikan sampai akhir hayatnya. “Saya bertemu kembali dengan Masnal di FTK pada tahun 1986 dengan status telah menjadi dosen,” kenangnya.
Ia menceritakan, Masnal ialah guru masyarakat karena profesinya mengajar di mana-mana serta suka menjalin silaturahmi dengan masyarakat. “Masnal orang yang baik, berwawasan luas, memiliki keahlian bahasa Arab yang luar biasa, supel dan suka senyum,” ucapnya.
Ia menilai Masnal sangat menekuni profesi sebagai seorang dosen bahasa Arab, tak hanya itu Masnal sangat tekun menuntut ilmu dan ketekunannya terjawab saat Masnal berhasil menyelesaikan program magister di Maroko.
“Masnal bisa berbahasa arab dengan lincah terbukti ketika studi banding ke Lipia dan UIN Malang,” kata Guru Besar FTK itu.
Dalam kesehariannya bersama Masnal, Syafruddin mengenal sosok Masnal sebagai seseorang yang ramah lingkungan, hidup sederhana dan selalu punya cara untuk menghibur rekan kerjanya.
“Saya sering melihat Masnal bepergian ke kampus berkendara dengan ojek walaupun dirinya memiliki mobil,” kata Syafruddin.
Kemudian, Guru Besar FTK lainnya, Zulmukim mengungkapkan, Masnal merupakan sosok idola baginya, sebab sejak mengenal Masnal di bangku perkuliahan, Masnal dikenal sebagai sosok dosen yang mudah bergaul dengan mahasiswa.
“Beliau pernah menjadi penguji skripsi saya dulu, waktu itu beliau merupakan dosen muda yang baik hati,” ungkapnya.
Baginya, sosok Masnal merupakan idola, guru, dosen sekaligus rekan kerja dengan ilmu pengetahuan yang lebih darinya. Karena tingkat pengetahuan bahasa Arab Masnal yang sangat tinggi.
“Prof Masnal adalah idola dan tetap menjadi guru saya sampai kapan pun. Jika ada keraguan, saya sering meminta pendapat dan bertanya kepada beliau,” kata Zulmukim.
Ia menyebutkan Masnal sosok pribadi yang rapi baik berpakaian dan penataan arsip berupa buku catatan yang selalu rutin dibawanya. “Seluruh aktivitas beliau tertulis rapi pada buku catatan, mulai dari gaji pertamanya hingga rutinitas lainnya,” sebutnya.
Syafruddin Nurdin dan Zulmukim sama-sama mengungkapkan keinginan terakhir Masnal mendirikan program doktor Pendidikan Bahasa Arab (PBA) pada Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang.
“Keinginan ini telah dibahas pada bulan Januari lalu secara virtual dan sekarang sedang diajukan, namun sayangnya beliau tidak bisa menikmatinya,” kata karib Masnal tersebut via telepon kepada wartawan suarakampus.com.
Mereka berharap kepergian Masnal di bulan Ramadan yang penuh berkah husnulkhatimah, diampuni dosanya dan ditempatkan di surga. “Semoga amal ibadah dan ilmu yang telah ditebarkan beliau dapat memberikan ketenangan padanya,” harapnya.
Zulmukim juga berharap agar keluarga yang ditinggalkan dapat melepas dengan ikhlas, serta anak-anak Masnal dapat melanjutkan perjuangannya.
“Semoga dengan kepergian beliau dapat memberikan teladan kepada Civitas Akademika UIN IB dan segera muncul regenerasi melanjutkan pengabdiannya,” tutupnya. (ulf)
Wartawan: Firga