Suarakampus.com- Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga, Pradipto Nirwandhono mengatakan sikap revitalisasi terhadap nilai-nilai peradaban Nusantara Kuno sebagai penyebab hilangnya warisan pengetahuan Indonesia. Katanya, tindakan tersebut bermula dari zaman kolonial hingga masa orde baru.
Pradipto menjelaskan teori konspirasi salah satu bentuk polarisasi yang menyebabkan hilangnya warisan pengetahuan di Indonesia. “Wacana nasionalisme kultural dan menguatnya Islam politik pasca reformasi juga melatarbelakangi kemunduran ini,” jelasnya.
Selain itu, Pradipto menuturkan gerakan teosofi yang memadukan antara agama, ilmu pengetahuan, dan filsafat sebagai salah satu faktor hilangnya warisan pengetahuan tersebut. “Gerakan teosofi juga menjadi penyebab hilangnya warisan pengetahuan di Indonesia,” jelasnya dalam webinar Philofest ID pada Sabtu (13/11).
Katanya, masa kolonialisme menyadarkan masyarakat Indonesia akan arti pentingnya peradaban dan naskah kuno. “Pemerintah kolonial mendukung kreativitas agar bisa mengembangkan ahli ekonomi dan ideologi yang masuk ke Indonesia,” ucapnya.
Ia menuturkan sejarah menyebabkan hilangnya kultur budaya yang terlihat dari sikap gotong royong masyarakat Indonesia. “Sejarah itu hilang karena terdapat rentetan waktu antara unsur kepercayaan dan menyebabkan hilangnya warisan pengetahuan yang ada,” tuturnya
“Semoga kita segera beranjak dari fenomena-fenomena yang seperti itu,” tutupnya. (fga)
Wartawan: Rahmita Nazilah (Mg)