Suarakampus.com- Jelang pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) lakukan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan dan strategi pencegahan. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan Media Center Bawaslu RI via live streaming youtube, Minggu (11/02).
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja menyampaikan, tujuan pemetaan ialah untuk mengantisipasi segala hambatan saat hari pemungutan suara. “Hasilnya terdapat tujuh TPS berkategori sangat rawan, 14 TPS banyak rawan, dan satu TPS tidak terjadi namun tetap diantisipasi,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap tujuh variabel, 22 indikator dari 36.136 kelurahan atau desa di 33 provinsi. “Kecuali di daerah Papua dan Maluku Utara, pengawasan TPS rawan dilakukan selama 6 hari mulai tanggal 3 hingga 8 Februari 2024,” ujarnya.
Kemudian, ia mengatakan bahwa Bawaslu berusaha melakukan tugasnya berdasarkan Undang-undang. “Hal-hal yang menimbulkan konflik perlu dihindarkan selama berlangsungnya Pemilu,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa perhitungam suara diadakan serempak baik di luar negeri maupun di dalam negeri. “Namun saat ini terjadi beberapa kendala jelang pemilu yaitu ketersediaan surat suara dan kemutahiran data pemilih,” imbuhnya.
Lalu kata dia, pemerintah dan masyarakat harus ikut andil dalam mengawasi jalannya Pemilu. “Perlu adanya perhatian besar jelang pemilu hingga perhitungan suara nantinya agar pemilu kali ini berjalan dengan jujur, baik, dan lancar,” tutupnya. (rhm)
Wartawan : Ramadhani (Mg)