Oleh : Mailingsia Putri Ana
Mendungku tak kunjung sembuh
Awan masih mengelabu
Hujan tak jua turun menghapus ragu
Aku masih terpaku dengan tangan di bawah dagu
Mendungku tak kunjung sembuh
Ragu ku masih menyelimuti awan biru
Sendu ku masih samar di kalbu
Cahaya ku hilang jauh tak menentu
Mendungku tak kunjung sembuh
Tangan ku mulai lemah terpaku
Mata ku mulai redup sayu
Ragu ku tak tau kapan berlalu
Mendungku tak kunjung sembuh
Tulang-tulang ku mulai terasa ngilu
Jantungku mulai berpacu dengan waktu
Nafas ku sesak tak menentu
Mendungku tak jua kunjung sembuh
Kini aku hanya bisa menunggu
Seorang tamu yang kan mengusir raguku
Yang akan mengobati mendungku
Ku tunggu……
Kamu…