Suarakampus.com- Mahasiswa perlu meneladani peran keilmuan Prof. Dr. Amir Syarifuddin, panutan ulum tafaqquh fiddin. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Makmur Syarif dan Edi Safri pada diskusi terbuka yang diadakan di Aula Fakultas Syari’ah.
Pakar Hukum Islam UIN Imam Bonjol Padang, Makmur Syarif mengungkapkan bahwa ia kenal dengan beliau saat profesi sidang doktor yang bersamaan dengan sidang PLTA di Jakarta. “Setelah putus kontak akhirnya saya mendapatkan kabar bahwa beliau diangkat menjadi calon rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang tahun 1982 dan saya direkrut untuk menjadi asisten beliau,” ujarnya.
Lanjutnya, Ia menceritakan pernah suatu waktu beliau mendapatkan panggilan dari gubernur tetapi beliau lebih memilih untuk mengisi perkuliahan. “Bahwa mengutamakan ilmu menunjukkan kecintaan beliau terhadap ilmu keagamaan melebihi segalanya,” tuturnya.
Sementara itu Edi Safri, Ahli Ilmu Hadist Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) menyebutkan bahwa ia pernah satu organisasi/perserikatan Muhammadiyah dengan beliau yang tokoh dalam perkembangan Muhammadiyah. “Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan,” paparnya.
Lanjutnya, ia menuturkan bahasan pokok yaitu panutan dalam ulum tafaqquh fiddin . Ini tercantum dalam QS. At- Taubah ayat 122. “Kita hendaknya senantiasa bersungguh-sungguh belajar mendalami ilmu agama agar memiliki pengetahuan yang luas dengannya mampu memberi pencerahan dan solusi atas persoalan keagamaan yang muncul di tengah masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, ia menyampaikan pada saat menjadi dosen beliau sangat ingin berbagi ilmu dengan mahasiswanya dan sangat menyenangi mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan. “Bahkan disediakan waktu bagi mahasiswa yang ingin pembahasan lebih lanjut di ruangannya,” imbuhnya.
Kendati demikian, beliau juga tidak menyetujui peralihan dari IAIN menjadi UIN karena beberapa jurusan yang terabaikan. “Lalu siapa yang akan memikirkan hal ini, harusnya kita bisa mendiskusikan bagaimana kondisi pendidikan di UIN ke depannya,” tutupnya. (red)
Wartawan : Ilda Aisyah (Mg) dan Silvi Amelia (Mg)