Suarakampus.com- Program Cleanliness Healt Safety Environmental (CHSE) adalah program yang dicanangkan Kementrian Parawisata bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. Program tersebut tidak hentinya menggaungkan 3M, atau mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak ketika berada di luar rumah.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno dalam bincang-bincang program CHSE dan Gerakan Pakai Masker (GPM) yang diadakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kegiatan ini disiarkan melalui akun YouTube Kemenparekraf, Selasa, (02/02).
Sandi menjelaskan masa pandemi menuntut sektor industri pariwisata untuk meningkakan inovasi dan kreativitas agar dapat beroperasi. “Bagi tempat wisata yang telah menerapkan protokol kesehatan yang disiplin maka tempat itu akan diperbolehkan untuk dibuka karena banyak lapangan kerja yang harus kita selamatkan,” lanjutnya.
Selaku Ketua Umum GPM, Sigit menuturkan gerakan pakai masker ini merupakan gerakan manusia untuk masyarakat dan secara tidak langsung telah membantu pemerintah. “Kami melakukan dengan sukarela untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya lingkungan tanpa menggunakan masker,” tuturnya.
Lanjutnya, GPM bukan hanya gerakan bagi-bagi masker tetapi juga memfokuskan kepada bagaimana cara mengedukasi serta memberikan penjelasan fungsi masker kepada masyarakat agar menerapkan di lingkungan sekitar.
“Masker ini mampu melindungi tubuh 75 persen dari bahaya kuman dan sisanya baru dengan menjaga jarak dan mencuci tangan,” lanjutnya.
Senada dengan itu, Raisa Broto Asmoro menyampaikan perubahan gaya hidup menjadi dasar untuk pencegahan penularan virus covid-19. “Situasi saat ini sangat memprihatinkan, semua orang beresiko terinfeksi dan mematuhi protokol kesehatan salah satu cara pencegahannya,” kata juru bicara vaksinisasi covid-19 itu. (fga)
Wartawan: Nada Andini (Mg), Nada Asa (Mg)