Oleh: Manisma Habibayana
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Angin lalu lalang tanpa sayap namun terbang
Diiringi suara gemericik bak tarian rumput ilalang
Dedaunan yang berguguran mengikuti awan
Melebur satu dengan tanah bumi yang hampir menghilang
Tanah ini dahulunya menghijau dan menghitam
Hingga flora dapat tumbuh tanpa ditanam
Atau fauna yang hidup dengan tentram
Keheningan yang dapat dinikmati walau malam
Berubah menjadi galian yang seram
Lagi-lagi manusia lah antagonisnya
Menggerogoti bumi tanpa hentinya
Terus mencuri isi berkilau di dalamnya
Seolah lupa jika bumi juga dapat merampas semuanya
Bumi partiwi ini memang kaya
Segala jenis batu berharga ada di dalamnya
Namun pantaskah terus di rusak kandungannya
Seolah tak pernah puas dengan apa yang didapatinya
Begitu banyak jenis flora dan fauna kehilangan habitat aslinya
Suara angin dan tarian rumput berganti dengan kebisingan mesin setiap malamnya
Merenggut paksa tanah air yang indah dahulunya
Lambat laut bumi pasti akan mengambil kembali hak miliknya
Padang, 01 Juli 2022