Suarakampus.com- Mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) nantinya, harus mampu menyesuaikan potensi diri dengan kebutuhan desa. Kepala Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) UIN Imam Bonjol Padang Hulwati mengatakan, penting bagi mahasiswa melakukan berbagai persiapan agar bisa menjalankan program KKN dengan baik.
“Hal ini juga sudah kami jadwalkan dan telah di kelompokkan jadi, sebelum terjun lapangan mereka sudah memiliki bekal,” ucapnya, Selasa (05/07).
Kemudian, ia menjelaskan setiap mahasiswa yang ikut dalam KKN dituntut mampu menyelesaikan, dan mengatasi persoalan-persoalan yang akan terjadi nantinya di lingkungan masyarakat.
“Tentu ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan jadi, poin dasar untuk membantu mengatasi hal tersebut,” jelasnya saat menyampaikan materi di Aula Mansur Dt. Nagari Basa.
“Hendaknya masalah yang hadir nanti dapat diselesaikan dengan baik oleh mahasiswa, tentunya sesuai bidang keilmuan yang dimiliki,” sambungnya.
Hulwati menuturkan, selama proses atau masa KKN berlangsung mahasiswa mampu nantinya menjalankan Program Kerja (Proker) masing-masing, meski yang dihasilkan belum maksimal. “Lakukan apa saja yang bisa dikerjakan selama 40 hari tersebut, tidak penting kalau itu belum selesai,” ucapnya.
“Jangan sampai banyak yang main Handphone ketika KKN berjalan, mestinya harus ada yang dihasilkan dalam program KKN ini,” tuturnya.
Selain itu, kata dia mahasiswa harus bisa bersosialisasi atau beradaptasi baik dengan masyarakat setempat ketika KKN nantinya.
Lalu melakukan beberapa pendekatan persuasif seperti, sikap toleransi, memposisikan masyarakat sebagai subjek pembangunan, melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelayanan Proker, serta melakukan monitoring dan evaluasi.
Ia berpesan kepada seluruh mahasiswa, agar dapat menjaga citra dan nama baik kampus di mata masyarakat. “Jaga almamater kita ketika melaksanakan KKN nanti, lalu kembali ke UIN IB dengan sehat dan selamat,” harapnya. (ndn)
Wartawan: Muhammad Iqbal