Suarakampus.com- UIN Imam Bonjol Padang (UIN IB) membuka akses miniatur ka’bah tidak hanya bagi mahasiswa Prodi Manajemen Haji dan Umrah, tapi juga untuk masyarakat umum dan kelompok bimbingan haji. Pemanfaatan miniatur ka’bah berdampak untuk pendapatan non-UKT universitas, dalam upaya menuju Badan Layanan Umum (BLU). Kamis (27/02).
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Wakidul Kohar menyampaikan, miniatur ka’bah berlokasi di Lubuk Lintah kampus 2 UIN IB, dengan menelan biaya lebih dari satu miliar rupiah. Untuk itu, masyarakat bisa menggunakan fasilitas ini, namun harus membayar ke unit bisnis seperti halnya gedung wisuda , “tarif masuk miniatur ka’bah sebesar 8.000 rupiah per orang,” jelasnya.
Dekan FDIK yang akrab dipanggil Wako itu menambahkan, uang yang dibayarkan untuk tarif langsung dikirim ke UIN IB Padang, melalui pusat bisnis. “Dengan ini FDIK sudah menghasilkan pendapatan non-UKT,” jelasnya.
Pendapatan UIN berasal dari berbagai sumber, salah satunya adalah pembayaran SPP yang dikategorikan sebagai pendapatan UKT. Namun, dengan adanya unit miniatur Kabah yang disewakan kepada masyarakat, “pendapatan non-UKT ini bagian dari UIN menuju BLU,” ujar Wako ketika diwawancarai wartawan suarakampus.com.
Selanjutnya, lokasi area manasik ini beroperasi kembali tahun 2024- sekarang, dengan dikomandoi Afrijal. “Beliau manajer yang ditunjuk rektor untuk mengelola miniatur Ka’bah”, ucapnya.
Fasilitas ini juga diperuntukkan bagi seluruh jurusan, yang ingin melakukan praktik haji dan umrah. “Semua jurusan di UIN IB dipersilakan menggunakannya,” tutupnya. (asr)
Wartawan: Leni Asriyah (Mg) dan Anisa Fitri Tara (Mg)