Oleh: Alif Ilham Fajriadi
Aku merawat baik hari menuju petang dan hilang
Menenun rindu yang tak akan dipulangkan, menyemai asa di sudut kota dan persimpangan jalan pulang
Kita disuguhi celotehan menjelang tidur dan siang tanpa kabar
Lalu menyemai praduga dalam hati, hingga aku lupa, mana yang lebih dulu datang, rinduku atau temu kita
Dan rintik hujan membasahi sela-sela jari kita yang tergenggam rapat itu, kasih
Tak harus ada luka untuk mengisyaratkan bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja
Karena ada hal yang tak wajib untuk kita utarakan di hidup ini
Pada detik yang ke sekian, rindu ini tumbuh menjalar dalam wujudmu yang tak kunjung datang
Kau tau, dahan-dahan pohon itu mulai patah
Kupu-kupu itu tak lagi hinggap di kelopak bunga
Dan kau pergi sejauh kenang yang pernah kita tuai bersama menjadi lupa
Pesan-pesan abadi pada hari menjelang kepergian adalah mantra paling dusta untuk menutup luka kita satu sama lain