Suarakampus.com- Kuliah kerja nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Reguler tahap I Universitaa Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang resmi ditutup. Penutupan tersebut berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin (23/08).
Ketua LP2M Ulfatmi mengatakan KKN tahap satu ini telah dimulai semenjak 14 Juli lalu dan sebelumnya setiap mahasiswa sudah diberikan pembekalan. “Mahasiswa telah diberikan bekal terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan,” ucapnya.
Ulfatmi menyampaikan pelaksanaan KKN reguler angkatan ke-47 merupakan kolaborasi dari tematik yang mengusung tema upaya pencegahan Covid-19 dan dampak di bidang sosial dan agama di tengah masyarakat. “KKN ini menuntut mahasiswa untuk melakukan kerja sosial di tengah masyarakat dan melakukan pengabdian di bidang keagamaan,” jelasnya.
Kepala Dinas PMD Pasaman Barat, Triawan Entris menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak universitas yang telah mengirimkan mahasiswa KKN ke nagari di Pasaman. “Alhamdulillah di setiap tahunnya Pasaman terpilih sebagai daerah pelaksanaan KKN UIN IB dan terima kasih atas kepercayaannya,” katanya.
Ia menyebutkan pelaksanaan KKN tematik ini terbatasan karena pandemi Covid-19. “Beberapa kegiatan harus dibatasi karena pandemi Covid-19,” sebutnya.
Triawan berharap kedepannya pihak universitas melakukan evaluasi untuk perbaikan. “Kita harus berkolaborasi dalam mensukseskan program KKN sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan,” harapnya.
Rektor UIN IB Martin Kustati mengatakan pelaksanaan KKN ini sebagai ajang perubahan dan pembelajaran di tengah masyarakat. ” Mahasiswa telah berkolaborasi dengan masyarakat untuk suatu pembelajaran kehidupan,” tuturnya.
Martin mengatakan mahasiswa merupakan agen perubahan di tengah masyarakat. “Mahasiswa harus menonjolkan perilaku jujur, kritis dan mempunyai kepedulian sosial,” katanya.
Ia berpesan agar ke depannya LP2M dapat melakukan evaluasi terkait kebutuhan masyarakat dan kinerja mahasiswa KKN di lapangan. “Semoga kedepannya kita mampu mempersiapkan pelaksanaan KKN yang lebih baik,” ungkapnya.
“Ini awal dari pengenalan pembelajaran dilingkungan masyarakat, kedepannya mahasiswi akan lebih dituntut di lingkungan kerja, semoga ilmu yang didapatkan ketika KKN ini bermanfaat ke depannya,” tutupnya. (gfr)
Wartawan: Firga Ries Afdalia