Suarakampus.com- Kontingen UIN Imam Bonjol Padang peraih medali pada ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) PTKIN se-Sumatra akhirnya mendapatkan insentif dari pihak kampus. Keputusan ini disampaikan setelah pertemuan khusus bertajuk penyerahan penghargaan via Zoom Meeting, Senin (26/07).
Sebelumnya, terhitung sejak penutupan yang dihelat pada 10 Juni silam, pemenang bak tidak diberi kejelasan terkait bagaimana pihak kampus mengapresiasi perjuangan mereka. Padahal dengan kiprah mereka, UIN IB berhasil menjadi juara umum di “kandang sendiri”.
Secara keseluruhan, kontingen UIN IB berhasil mengantongi 29 medali, dengan rincian sepuluh medali emas, sembilan medali perak, tiga medali perunggu serta delapan penghargaan lainnya dari harapan II dan harapan III.
Selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Ikhwan menjelaskan insentif hanya akan diberikan kepada peserta yang mendapatkan medali. “Sedangkan bagi mereka yang memperoleh harapan, kampus belum memberikannya hadiah,” jelasnya.
Lanjutnya, pemenang tersebut akan memperoleh insentif berupa uang tunai kisaran Rp1 juta. “Masing-masing juara tentu akan dibedakan. Namun, kami terus mengupayakan pemberian beasiswa berdasarkan kerja sama dengan Bank Nagari kepada pemenang,” sambungnya.
Ikhwan menuturkan dana untuk mengapresiasi pemenang tersebut berasal dari sumbangsih seluruh pimpinan rektorat beserta pasca sarjana. “Sejatinya, pihak kampus tidak menyiapkan anggaran khusus untuk pemenang. Ini merupakan inisiatif dari pimpinan untuk menghargai kerja keras mereka,” tuturnya.
“Saya berharap hadiah ini dapat memicu prestasi mahasiswa lain ke depannya,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Panitia PKM PTKIN se-Sumatra, Nelmawarni menjelaskan ada perbedaan hadiah yang didapatkan oleh peserta kategori individu maupun tim. Katanya, perbedaan tidak jauh berbeda dan tidak mungkin disamaratakan.
“Jika pemenang pada kategori individu mendapatkan Rp1 juta, maka pemenang kategori tim masing-masing memperoleh Rp800 ribu,” katanya.
Kegiatan penyerahan penghargaan tersebut ditutup setelah Wakil Rektor III memberikan insentif secara simbolis kepada Kepala Akademik Kemahasiswaan (Akama), Nur Raherma Syafianti. Nantinya, pihak Akama yang bertanggung jawab dalam menyerahkan hadiah ke masing-masing pemenang lomba PKM.
Peraih Harapan II Lomba Debat Konstitusi, Revoranda Sudarman membenarkan kebijakan pihak kampus soal tidak adanya bonus kepada peserta (kontingen UIN IB) yang mendapatkan status harapan lomba PKM. “Hanya diberikan piagam dan itu merupakan kesepakatan dari awal,” pungkasnya.
Namun, ia tidak setuju dengan kebijakan insentif yang didapatkan para pemenang tunggal dan tim dibedakan. “Peserta tunggal dan tim sama-sama melakukan kerja keras dalam perlombaan, kenapa harus dibedakan,” ucapnya.
Revo berpesan kepada kontingen UIN IB ke depannya untuk dapat lebih baik lagi di setiap event yang ada. “Karena secara nasional ketika ada perlombaan kita tidak pernah masuk 10 besar, semoga kita bisa lebih kompetitif lagi,” harapnya. (red)
Wartawan: Firga Ries Afdalia