Suarakampus.com- Dalam menulis puisi perlu adanya ketertarikan dan pengetahuan di bidang sastra. Karena puisi merupakan suatu ekspresi jiwa seseorang yang diungkapkan melalui tulisan unik.
Kehadiran puisi sejatinya sudah ada sejak lama dan diperingati setiap 21 Maret sebagai hari puisi dunia. Pasalnya puisi sudah ada ditulis dalam kitab-kitab suci.
Sementara itu, penulis senior Acep Zamzam Noor menjelaskan dalam penulisan puisi harus menggunakan kata-kata kiasan menjadi kalimat logis yang padu. Sehingga pesan dari puisi tersebut dapat dirasakan.
“Membuat puisi harus mendeskripsikan, menggambarkan suasana di sekitar atau kehadiran di suatu tempat,” ungkapnya dalam Pelatihan Sastra Nasional yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gabi’91 Universitas Sriwijaya, Sabtu (31/07).
Lanjutnya, puisi bisa muncul seiring kondisi sekitar yang dirasakan oleh penulis itu sendiri. Kendati demikian, puisi tidak akan menarik tanpa dilatih dan minimnya budaya membaca.
“Puisi tercipta dari perasaan seseorang, baik aspek lingkungan atau jiwanya,” paparnya.
Untuk itu, ia berpesan agar kawula muda harus banyak membaca serta diiringi dengan latihan menulis sastra.
“Guna giat membaca dan menulis sastra, supaya kita bisa mengetahui pengelanan kata serta bahasa,” ucapnya. (ulf)
Wartawan: Hungri Somi Julta