Suarakampus.com- Berbekal bambu runcing dengan semangat bergelora saling bergandeng tangan, pemuka agama, tokoh masyarakat, santri, dan pemuda mempertahankan bangsa. Hal tersebut dilakukan lantaran mengingatkan kembali kepada generasi muda, perjuangan pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati mengatakan, perjuangan belum usai, Indonesia sedang dalam proses menaklukkan ancaman dan tantangan yang ada di depan mata. “Kita sedang berada dalam perjuangan besar untuk menaklukkan segala macam tantangan dan ancaman yang berada di sekitar kita,” katanya, Kamis (10/11).
“Pemanasan global yang mampu menyebabkan berbagai bencana, kelangkaan pangan, energi, serta sumber air bersih,” tambahnya.
Lanjutnya, ancaman dan bahaya tersebut pasti ada jadi sebelum semuanya terjadi, sebagai generasi bangsa bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut. “Hal ini perlu kita siapkan dengan sungguh-sungguh agar bisa menghadapi bencana alam, serta mampu memperjuangkan kelangkaan sumber daya,” ujarnya.
“Kita tidak pernah rela bersumpah dan menyerah, sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi dengan tangan dikepal di dada secara menggelora,” sambungnya.
Ia menuturkan, lewat peringatan hari pahlawan tersebut dapat menjadi ajang bagi negara untuk membangun koleksi ingatan bangsa, serta memperkuat kembali persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Mari sama-sama kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan, dengan mengupayakan keadilan dan kemakmuran Indonesia,” tuturnya.
Ia berharap, pada peringatan hari pahlawan tersebut dapat memberikan energi tambahan untuk kesadaran elemen bangsa dan bekerjasama tanpa memandang suku, agama, dan ras.
Kemudian, kata dia jadikan momentum hari pahlawan untuk memperkuat satu persatuan bangsa serta menghargai satu sama lain. “Mari kita merajut kesejahteraan menjadi pahlawan sebagai suri teladan di masa depan,” tutupnya. (ndn)
Wartawan: Febrian Hidayat (Mg), Rafli Ferdian Putra (Mg), Ikhsan Nur Hidayat (Mg)
