Suarakampus.com- Rasa cemburu adalah suatu hal yang sering terjadi di kalangan millenial saat ini. Menanggapi hal itu, Ketua Prodi Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Reza Fahmi mengatakan rasa cemburu timbul akibat gejolak dari rangsangan penglihatan dan pendengaran seseorang.
“Penyebab munculnya cemburu itu karena merasa apa yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan,” ungkapnya, Kamis (10/11).
Lanjutnya, ciri-ciri kecemburuan bisa dilihat dari reaksi fisik dan non fisik seseorang seperti, tindakan kekerasan, rasa marah, diam ataupun mendadak posesif terhadap pasangan. Menurutnya, rasa cemburu memiliki dampak positif ataupun bisa berakibat negatif saat menjalani hubungan.
“Dampak positifnya sebagai tanda cinta dan rasa penghargaan terhadap pasangan, dan kalau efek negatifnya bisa berujung pada pembunuhan,” paparnya.
Kendati demikian, Reza menyampaikan ada sebuah batasan normatif yang mesti dijaga saat menjalani hubungan. “Sekalipun memiliki hubungan, kita harus tau batasannya dan jangan terlalu bebas pada lawan jenis,” tuturnya.
Kemudian, ia mengatakan rasa cemburu yang berlebihan dapat membuat kondisi hati menjadi tidak stabil saat berinteraksi dengan orang lain. Reza menyebut, ada beberapa upaya untuk menghindari seseorang dari bahaya menanamkan rasa cemburu yang berlebihan.
“Seperti, bersikap profesional, tidak mengedepankan perasaan, dan realisasikan apa yang telah menjadi tujuan serta berpikir rasional dibalik rasa yang ada,” jelasnya. (hry)
Wartawan: Nadia Sri rezeki (Mg), Nadhira Syauqi (Mg), dan Fajar Hadiansyah (Mg)