Suarakampus.com- Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) menolak regulasi soal pemilihan pembina untuk Ormawa selingkup Fakultas. Menanggapi hal itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Nopalion mengatakan permasalahan tersebut harus diselesaikan secara damai antara pihak Ormawa dengan Wakil Dekan III FDIK.
“Masalah ini harus tuntas kita selesaikan dengan audiensi Ormawa FDIK bersama WD III,” jelasnya kepada wartawan suarakampus.com Selasa, (16/08).
Nopalion juga menyampaikan pemilihan pembina tidak diatur secara jelas sesuai regulasi lembaga fakultas. Menurutnya, Ormawa FDIK adalah lembaga yang langsung dikomandoi oleh WD III.
“Ormawa fakultas adalah wewenang WD III dan untuk pemilihan pembina sebaiknya dipilih oleh masing-masing Ormawa,” ujarnya.
Sambungnya, pembina Ormawa lebih cocok dipilih oleh orang yang telah berpengalaman dalam lembaga yang didudukinya. “Semisal HMJ, lebih cocok yang jadi pembinanya adalah Demisioner atau mantan Ketua HMJ lalu,” ucapnya.
Selain itu, Ia juga menuturkan pembina Ormawa tidak terlalu dibutuhkan mengingat WD III adalah perantara pembinaan Ormawa. “Jika salah satu Ormawa melakukan kesalahan bisa ditegur oleh Sema, jadi tidak terlalu diperlukan pembina,” tambahnya.
Nopalion berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat karena akan menyebabkan masalah baru bagi kelangsungan Ormawa FDIK ke depannya. “Semoga problem ini dapat diselesaikan bersama pihak Fakultas dengan jalan damai,” tutupnya.
Salah seorang Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan pemilihan pembina akan menimbulkan masalah bagi Ormawa FDIK. Katanya, pemilihan pembina tidak dilakukan secara transparansi.
“Menurut saya, kebijakan tersebut harus melibatkan semua Mahasiswa FDIK dan mestinya harus bersifat transparan,” ujarnya.
Ia berharap agar pihak kampus bisa merespon masalah ini dengan cepat agar kelangsungan Ormawa bisa berjalan normal dan harmonis kembali. “Semoga kampus bisa menyelesaikan ini dengan memilih pembina Ormawa secara transparan,” harapnya. (hry)
Wartawan: Kholilah Tri Julianda dan Ramitha Mawangi