Wartawan: Rasmina Mayuril
Suarakampus.com– Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) bersama sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Nagari Ampang Gadang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam lakukan kunjungan ke kelompok tani dalam rangka mensosialisasikan pengetahuan tentang pertanian. Kegiatan ini berlangsung di kawasan persawahan Jorong Parik Putuih, Rabu (05/08).
Kunjungan ini bertujuan untuk menjawab problematika sebagian mahasiswa yang mengaku tidak tahu tentang cara kerja di sawah dan pertanian dengan baik. Adapun mahasiswa KKN tersebut merupakan gabungan dari mahasiswa beberapa kampus, seperti UIN Imam Bonjol (UIN IB) Padang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB).
Ketua KKN UIN IB Nagari Ampang Gadang, Khairul Umami merasa antusias dalam kegiatan kunjungan ke kelompok tani ini. Menurutnya dengan terjun ke lapangan bertemu para petani setempat dapat menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan kondisi masyarakat, serta mengetahui potensi di kampung sendiri.
“Selain menambah pengalaman baru, kita juga dapat mengembangkan pengetahuan sesuai basic mahasiswa di jurusan masing-masing,” ungkapnya kepada wartawan suarakampus.com
Senada dengan Khairul, Muhammad Hafiz Umul Husni mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat karena dapat saling berinteraksi dan bertukar pengalaman. “Ini kegiatan bagus sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa KKN Nagari Ampang Gadang,” ucap Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati tersebut.
Sri Oktaviani, Mahasiswa UMSB menyatakan walaupun pada kunjungan ini sangat melelahkan, tapi sebanding dengan hasil yang didapatkan. “Capek dalam kegiatan ini dibayar tuntas dengan pengalaman yang diperoleh,” ucapnya.
Zetria Edison, salah seorang Pegiat PPS menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk memberi tahu kepada mahasiswa bahwa pertanian itu sangat penting. “Generasi muda sekarang hendaknya lebih peduli dengan pertanian karena kita hidup di wilayah agraris,” tuturnya.
Ia menjelaskan jika para pemuda sekarang mampu untuk bertani dan terjun ke lapangan dapat membantu kondisi finansial keluarganya. “Para pemuda sekarang hendaknya tidak hanya meminta uang jajan saja, cobalah bertani atau melihat bagaimana para petani menghasilkan uang,” terangnya.
Zetria berharap agar suatu saat nanti muncul generasi muda yang memiliki pengetahuan tinggi, serta dapat menerapkan ilmunya di bidang pertanian. “Kepada pemuda maupun mahasiswa, semoga akan ada dari mereka yang mengamalkan ilmunya di dunia perkuliahan untuk membuat pertanian agar lebih maju,” tutupnya. (rma)