Suarakampus.com- Pasca kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Erick Thohir, ke acara silaturahmi yang diadakan oleh Keluarga Besar Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) di Auditorium Prof. Mahmud Yunus UIN Imam Bonjol Padang pada Selasa (20/12) lalu, tuai berbagai tanggapan. Salah satunya Presiden Mahasiswa (Presma) UIN IB Nopalion yang menyayangkan adanya unsur kampanye disaat pelaksanaan acara itu.
“Sepengetahuan saya cuma seminar dan temu ramah saja, tapi malah ada agenda deklarasi Calon Wakil Presiden yaitu Erick Thohir,” ungkapnya saat diwawancarai tim suarakampus.com, Selasa (20/12).
Ia menilai, kondisi ini adalah salah satu bentuk kegagalan pihak kampus dalam membentengi diri terhadap politik praktis yang dibungkus menjadi acara silaturahmi. “Berdasarkan Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu bahwa tempat yang dilarang untuk kampanye adalah fasilitas negara, lingkungan pendidikan, dan tempat ibadah,” jelasnya.
“Harusnya pihak kampus melarang penyelenggaraan kampanye di lin
gkungan kampus, kalau sistem pengawasan terkait peminjaman di UIN IB ketat,” sambungnya.
Kendati demikian, Nopal menegaskan sebagai mahasiswa sudah sepatutnya peka dengan unsur politik praktis yang terjadi di kampus. “Mahasiswa adalah kaum intelektual, jadi perlu memiliki sikap idealis terhadap permasalahan itu,” katanya.
Ia berharap, kondisi ini tidak terjadi lagi dan pihak kampus dapat mencegah adanya penyelenggaraan kampanye di lingkungan kampus. “Semoga tidak terulang lagi, hingga kampus bersih dari politik praktis,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pujakesuma Sudarman menyampaikan tujuan diadakannya silaturahmi ini di Kampus II UIN IB dikarenakan sulitnya mencari gedung untuk pelaksanaan kegiatan itu. “Kami sudah mencari gedung di berbagai hotel tapi tidak ada,” tuturnya.
“Erick Thohir didatangkan karena ia Ketua Dewan Pujakesuma,” tambahnya. (nsa)
Wartawan: Fajar Hadiansyah (Mg)