Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan bagi umat muslim. Bulan ini memiliki keutamaan dan berbagai keistimewaan lain yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya. Keberkahan bulan Ramadhan dapat dilihat sebagai berikut:
- Puasa ramadhan merupakan penyebab terampuninya dosa dan terhapusnya berbagai kesalahan
Sebagaimana hadits yang terdapat dalam Ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari No. II/228 dan Muslim No. I/524)
Dan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut :
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرَ.
Shalat fardhu lima waktu, shalat Jumat ke Jumat berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut seandainya dosa-dosa besar dijauhkannya (HR. Mulim No. I/209) - Malam seribu bulan (Lailatul Qadar)
Kedudukan lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana Allah SWT berfirman di bawah ini :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya kami menurunkan al-qur’an pada malam lailatul qadar, tahukah engkau apakah malam lailatul qadar itu ? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar (QS. Al-Qadar Ayat : 1-5). - Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, dan Setan Dibelenggu
Terdapat banyak hadits lain yang menjelaskan keutamaan dan keistimeaan bulan yang sangat barakah ini, di antaranya hadits yang termaktub dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut :
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Artinya: “Apabila Ramadhan datang maka pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu” ( HR. Bukhari No. II.227) - Meraih banyak keutamaan dan manfaat puasa yang bersifat ukhrawi maupun duniawi
a. Keutamaan Duniawi ini terdapat perihal ketaqwaan, di mana sebagai umat muslim harus bertaqwa kepada Allah SWT. Selain itu, pelipat gandaan pahala bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dibandingkan dengan bulan lainnya. Kemudian, bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa jangan pernah merasa minder jika adanya gangguan bau nafas yang tbau. Sebab, hal itu lebih baik bagi Allah SWT dan bau tersebut akan digantikan dengan bau minyak kasturi yang harum. Selanjutnya, dalam bulan ramadhan, umat muslim yang menjalankan ibadah puasa akan mendapatkan dua kebahagian. Perihal keberkahan dan keuntungan berpuasa di bulan ramadhan sungguhlah banyak, karena bagi mereka yang berpuasa di bulan ramadhan, di mana mereka memiliki pintu khusus untuk masuk ke dalam surge yang bernama Ar-Rayyan.
b. Manfaat puasa yang bersifat mendidik dan sosial
Berbicara tentang puasa juga bisa membiasakan diri untuk bersabar dan siap menghadapi berbagai kesulitan dan musibah. Oleh karena itu, bulan ini disebut bulan kesabaran (syahru ash-shabri). Makna asal ash-shabru (kesabaran) adalah al-habsu (mengekang, menahan diri). Maka, di dalam puasa terdapat pengekangan atau penahanan diri dari (syahwat) makan dan sebagian (nafsu) kelezatan. Hal ini akan menguatkan keinginan orang yang berpuasa. Kemudian, dalam bulan puasa bisa membina akhlak, seperti mengontrol ucapan yang keluar dari mulut.
5. Besarnya keutamaan amal shalih dalam bulan ramadhan
Pertama, Qiyaamul lail ini berbicara perihal oaramg-orang yang mengerjakan sholat malam di bulan ramadhan dengan mengharapkan ibadah kepada Allah SWT. Kedua, Ash-Shadaqah merupakan orang-orang yang dermawan dalam bulan puasa. Ketiga, Tilaawah al-qur’aanil karim sebagai bulan untuk lebih sering mengulang-ulang hapalannya bacaan al-qurannya. Keempat, I’tikaaf yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala. Kelima, Al-‘Umrah sebagai keutamaan jika umat muslim melakukan umrah, maka hal tersebut nilainya akan sama dengan melakukan haji di mata Allah SWT.