Suarakampus.com– Produksi madu di masa Covid-19 hingga berkembang, Adya selaku peternak lebah galo-galo raup keuntungan besar. Budidaya lebah tersebut ditekuni sejak tahun 2021 hingga sekarang.
Kata dia, proses produksi madu galo-galo tidak terlalu memiliki resiko yang tinggi dan mempunyai nilai ekonomis yang relatif mahal. “Kita hanya perlu menunggu masa panen sekitar 1 hingga 3 bulan,” jelasnya.
“Mekanisme pengambilan madu juga ada aturan seperti tidak mengambil semua madu yang ada untuk makanan pokok lebah,” tambahnya.
Lanjutnya, madu yang dipanen kemudian diendapkan selama dua hari. “Setelah itu baru masuk proses pengemasan,” katanya.
Adya menuturkan setelah mengenalkan pengembangan budidaya lebah galo-galo ke masyarakat Sungai Bangek, sumber pendapatan yang dihasilkan lebih meningkat. “Awalnya masyarakat sekitar menebang pohon sebagai mata pencaharian,” ungkapnya.
Ia mengatakan masyarakat sekitar yang ikut serta dalam budidaya lebah galo-galo terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), ibu rumah tangga, hingga dosen. “Kelompok peternak masyarakat ini disebut Kelompok Tani Hutan (KTH),” lugasnya.
Kemudian, kata dia, saat ini terdapat 70 lok madu galo-galo miliknya dan 100 lok milik KTH yang tersebar di wilayah hutan Sungai Bangek. “Kalau sekali panen itu sampai 300 gram hingga 1,5 kilogram,” ungkapnya.
Lanjutnya, setiap kali panen mereka meraih keuntungan sebesar Rp5.000.000 dari 200 lok miliknya dan KTH. “Untungnya besar, produksinya juga gampang,” katanya.
“Harga pasaran madu galo-galo saat ini relatif mahal, untuk ukuran 25 ml saja dijual seharga Rp50.000,” pungkasnya.
Sambungnya, madu galo-galo yang ia produksi sudah melalui tahap uji labor yang bekerjasama dengan Universitas Andalas (Unand). “Hasilnya madu galo-galo ini bebas pengawet tanpa campuran apapun,” ujarnya.
Kendati demikian, saat ini madu galo-galo yang ia kembangkan masuk pada tahap sertifikasi halal dan sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). “Menurut saya madu tentu sudah pasti halal,” pungkasnya.
Ia berharap pemerintah dapat memfasilitasi dan ikut serta dalam budidaya lebah galo-galo. “Saya juga berharap dapat menjalin kerjasama dengan pihak UIN Imam Bonjol Padang sehingga bisa menjadi tempat budidaya lebah galo-galo,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Ummi Nadia (Mg)