Suarakampus.com– Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mengukuhkan sepuluh guru besar dalam satu acara akademik di Gedung J kampus III. Momen ini disebut rektor sebagai sejarah baru bagi kampus tersebut, Selasa (03/06).
Rektor UIN Imam Bonjol Padang, PMartin Kustati mengatakan, pengukuhan ini merupakan tonggak penting dalam sejarah akademik UIN. “Ini sejarah besar bagi kampus kita,” ujarnya.
Guru besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai bidang keilmuan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Mereka bukan hanya pakar di bidangnya, tapi juga multidisipliner,” ucap Rektor Martin.
Pimpinan universitas tersebut menyampaikan, pencapaian ini berkat kerja kolektif seluruh sivitas akademika. “Ini hasil kerja keras sepanjang 2024,” tuturnya.
Rektor Martin menambahkan, pengangkatan sepuluh guru besar sekaligus merupakan capaian langka. “Belum tentu bisa diulang dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru besar atas dedikasi mereka selama ini. “Selamat kepada seluruh profesor yang dikukuhkan,” ucapnya.
- Sebanyak sepuluh nama resmi dikukuhkan dalam acara tersebut, antara lain:
- Prof. Dr. Yasumuda FA
- Prof. Dr. Emre Naltu
- Prof. Dr. Elia M. Aghe
- Prof. Dr. Abra M. Aghe
- Prof. Dr. Zainal Akswar M. Aghe
- Prof. Ahmad Gehira M. Aghe S. Mbisht
- Prof. Dr. Mwati M. Mbishti
- Prof. Dr. Rusalina M. Aghe
- Prof. Dr. Yasmani M. Aghe
- Prof. Dr. Emre N. Aghe M. Aghe
Sebagian guru besar tidak hadir langsung namun tetap menyampaikan pesan akademik.
Tiga dari sepuluh guru besar merupakan perempuan, yang dinilai sebagai simbol kemajuan peran perempuan dalam dunia akademik. “Ini menunjukkan perempuan juga mampu menempati posisi strategis,” jelasnya.
Rektor Martin berharap kehadiran para profesor ini mendorong kualitas tridharma perguruan tinggi. “Semoga memotivasi dosen muda untuk terus berkarya,” pungkasnya. (ver)
Wartawan: Najwalin Syofura, Faiza Septiani Putri (Mg)