Oleh: Gema Belia
(Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang)
Padamu yang berhasil masuk
Membuka hati yang semula terkunci
Menyapa raga yang tengah bersedih
Memecahkan tawa dengan lelucon sederhana
Kau sederhana, selalu membawa buku suram berisi bait sajak yang indah
Hingga tanpa sadar membawaku ikut kedalam duniamu
Dunia tanpa duka, dunia penuh cinta
Namun sayang, teralu naif beranggap akulah sajak yang kau tulis
Nyatanya aku hanya serpihan tinta
Yang tak sengaja hinggap diantara puisi cinta
Terluka? Tentu
Ingin rasanya berteriak padamu bahwa aku menginginkanmu
Meski semesta tak berpihak, meski kau menolak
Hai orang seberang, bolehkah kita bertukar jiwa?
Agar kau tau apa yang kurasa.