Suarakampus.com– Perlunya pemahaman masyarakat terhadap Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung, dalam kegiatan Talk Show Andalas Lawyers Club. (28/11)
Ia menyebutkan pemilu sebenarnya sudah didesain untuk masa depan diskusi akademis. “Ini pernah dibahas bersama beberapa capres, Anies dan Ganjar, Prabowo tidak ikut mungkin sibuk mengajari Gibran,” ujarnya dalam kegiatan yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Andalas.
Kendati demikian, kata dia, jika masyarakat bertujuan untuk menguji keadilan pasti akan muncul kecerdasan. “Pemikir bangsa terdahulu menyumbangkan pemikirannya, demikian juga sekarang,” pungkasnya.
Ia menuturkan di Sumatera Barat terdapat pemuda hebat yang melahirkan pemikiran untuk bangsa, di antaranya Muhammad Hatta, Muhammad Nasir, dan Buya Hamka. “Indonesia dipengaruhi oleh pemuda Sumatera Barat,” ujarnya.
Rocky menyebutkan hal ini sama dengan ucapan Soekarno, berikan dia sepuluh orang pemuda akan diguncang dunia. “Ini dijawab sama Jokowi, dikasih satu pemuda, ternyata dia gugup dan gagap,” pungkasnya.
Lanjutnya, memang pemuda seperti Sultan Syahrir mampu berdebat diplomatik dan memimpin Indonesia. “Lantaran beliau memang cakap,” lugas Rocky.
Menurut Rocky kasus yang sama juga terjadi, namun itu hal yang berbeda dalam hal kepemimpinan sekarang. “Justru itu yang terjadi sama Pak Prabowo,” tegasnya.
“Bagian yang enak dari ikan adalah kepalanya, karena kepala ikan lebih bergizi dari kepala negara,” sindirnya.
Kemudian, kata dia, demokrasi bukan antara orang dengan orang atau rakyat dengan rakyat, tetapi demokrasi adalah antara orang dan akal. “Lihat akalnya dulu,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Januarica Amora Putri, Azri Ansyah (Mg) dan Rahmad Sitepu (Mg)