Oleh: Nanang Sanjaya
(Mahasiswa Perbankan Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang)
Hai kamu
Ada apa dan di mana
Sebuah kata yang ingin aku ucapkan kembali
Saat bayanganmu terlintas di benakku
Kemanakah kamu melangkah
Selepas pergi meninggalkanku
Apakah kamu bahagia, atau menderita
Tanyaku pada daun di bawah naungan awan yang kian terang
Lautan pilu yang sedang aku jalani
Kini dibanjiri oleh air mata bertajuk rindu
Segenggam harap ingin memilikimu
Namun aku tau, bahwa aku tak bisa
meminta lebih dari pertemanan ini
Rasaku kini mulai tiada
Karna perjalanan menyukaimu
Tidak dapat diketahui ujungnya ada di mana
Hingga pada suatu hari, seseorang bertanya padaku
Mengapa aku sulit melupakanmu
Lalu aku menjawab, karena memang semua hal masih tentangmu