Suarakampus.com- Singgang merupakan makanan tradisional yang banyak dijumpai di Sumatra Barat (Sumbar). Olahan singgang tersebut masih eksis dijual oleh masyarakat, baik di pasar tradisional maupun warung-warung kecil.
Di Kota Padang, terdapat seorang pedagang singgang yang berlokasi di Jembatan Simpang Haru, Jalan Andalas, Padang Timur. Ia memiliki sebuah warung kecil, warung tersebut telah berdiri sejak tahun 1982.
Penjual singgang tersebut bernama Imul, dirinya mengaku melanjutkan usaha orang tuanya sejak tahun 2021. Singgang yang ia jual merupakan olahan dari parutan kelapa tua.
Imul menjelaskan, singgang yang ia jual terbuat dari tiga jenis bahan pokok, parutan kelapa tua, tepung dan gula. “Singgang ini terbuat dari parutan kelapa tua, tepung beras dan gula pasir,” katanya, Sabtu (11/02).
Singgang tersebut berukuran kaleng susu kecil yang dialasi dengan daun waru dan dimasak dengan cara dipanggang. “Cara masaknya dipanggang selama 15 menit,” tuturnya.
Kemudian kata dia, dalam sehari ia dapat menjual 300 hingga 400 singgang. Dalam pengolahan sebanyak itu, dirinya membutuhkan 20 buah kelapa. “Satu singgang harganya seribu,” jelasnya.
Sementara itu, Imul berjualan mulai pukul 2 siang hingga 12 malam. Singgang yang ia jual dapat bertahan dua hari dalam kondisi kering. “Singgang ini lebih enak dimakan saat masih hangat,” tutupnya. (ifw)
Wartawan: Fajar Hadiansyah