Suara Kampus – IAIN Imam Bonjol Padang sudah mulai naik kelas. Sistem online yang dilounching pada 13 januari 2013 lalu sudah berjalan semestinya. Sudah pasti setiap perubahan yang dilakukan tidak semudah yang dibayangkan dan juga tidak semudah membalikan telapak tangan. Perubahan disistem IAIN Imam Bonjol Padang yang bertujuan salah satunya mempermudah segala hal yang berurusan dengan birokrasi. Tentunya sampai sekarang sedikit banyaknya sudah ada perubahan yang dilaksanakan kampus kita.
Kami mencoba mencari sosok seorang yang berada dibalik layar dari perubahan itu, dimana ia sering mendapatkan tudingan dari semua pihak. Dan sesungguhnya sedikit perubahan tersebut dari buah tangannya sendiri.
Sore kala itu sebagian aktifitas karyawan kampus tentu sudah berhenti karena jam kerja mereka sudah berakhir. Sebagian karyawan pulang kerumah untuk bermanja dengan istri maupun bergembira dengan buah hati mereka untuk yang sudah berkeluarga. Ada juga sebagian dari mereka yang pergi menyegarkan pikiran setelah hampir sepuluh jam kesibukan terhadap tangung jawab mereka.
Ternyata tidak semua karyawan seperti itu, kami menuju ruangan Akademik Mahasiswa (AKAMA) IAIN Imam Bonjol Padang, ruangan dimana sisfo itu diprose semestinya. Semua bangku karyawan kosong dan kertas-kertas berjajar dilemari. Kami berjalan menuju sudut kanan ruangan denga luas sembilan kali tujuh meter tersebut, tempat pria berbaju kemeja putih itu duduk dan melancarkan birokrasi kampus. Kami sedikit berbincang-bincang dengannya.
Zul adalah sosok seorang yang pekerja keras demi membangkitkan birokrasi yang lancar yang seharusnya sudah dimiliki perguruan tinggi negeri. Tak kenal siang bahkan malam untuk mencapai motivasinya itu. Bahkan keluargapun terkadang terabaikan oleh pekerjaan pria dengan nama lengkap Zulfendri. Tidak hanya itu masalah yang ia dapatkan. Kritikan dari mahasiswa maupun pihak lain selalu datang menghadang, namun tak menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang demi satu tujuan “perubahan”. Bahasanya yang lembut selalu digunakannya ketika mahasiswa komplain dengan sistem on-line yang kurang diharapkan.
“Silahkan berikan komentar atau ajukan masalah yang didapatkan, kami akan menangapinya dengan positif dan mencarikan solusinya,” ujar pria kelahiran.
Dalam kesehariannya ia dikenal sebagai karyawan yang baik, ramah, supel. Mungkin kelembutan yang tercipta dari dalam dirinya karena terbawa dengan keinginannya, yang dahulu bercita-cita menjadi dosen. Dosen yang selalu dekat dan menerangkan dengan lembut kepada mahasiswa.
Ia juga merupakan sosok yang mandiri. Terbukti ketika pada tahun 1993 ia bekerja sambil kuliah. Ketika sedang melakukan kuliah Diploma 1 (DI) Komputer Programmer LPK Santa Ursula di Jakarta. Tak puas hanya sampai D1. Ia melanjutkan kuliah Strata 1 (SI) di STMIK Indonesia Jurusan Sistem Informasi. Ketika kuliah ia bekerja sebagai Staf Programmer di PT. Widya Karsa Senanti Jakarta. Prestasi yang diraihnya memang tak segemilang orang-orang jenius lainnya. Namun, kemandirian yang ditanamkannya telah membuat sisi positif itu menjadi prestasi yang gemilang. Karena tak mudah untuk bertugas sebagai buruh sambil menyandang status mahasiswa.
Anak ke 5 dari enam bersaudara ini juga termasuk orang yang disiplin. Semenjak kecil ia selalu diajarkan untuk disiplin. “Saya selalu diingatkan untuk tidak bolos sekolah sama orang tua, saya juga diminta untuk selalu ingat dengan ibadah,” paparnya mengenang.
Pada tahun 2005 ia mulai menitikarirnya sebagai dosen di Universitas Eka Sakti (UNES) dan di STMIK Indonesia Padang. Berbeda dengan yang dialaminya di Jakarta, di Jakarta setiap karnyanya selalu di hargai oleh orang, namun berbanding terbalik dengan Kota Padang, itu membuatnya sempat merasa jatuh dan pernah terfikir untuk kembali ke Jakarta.
Alumni SMA yang menyukai pelajaran Fisika ini, juga bermimpi menjadi seorang insinyur yang bisa menciptakan sesuatu. Misalnya menciptakan sebuah pesawat dan sebagainya. “Cita-cita yang tak mungkin terjadi,” ungkapnya sambil tersenyum.
Tahun 2009 ia masuk ke IAIN dengan keinginan menjadi dosen. Tapi kenyataan berkehendak lain. Ia diterima di IAIN sebagai Staf Data dan Sistem Informasi Akademik pada Bagian AKAMA IAIN Imam Bonjol Padang. Ternyata Sistem yang ada di IAIN tidak sesuai dengan hati nuraninya. Namun secara berangsur-angsur ia mencoba mengubah sistem manual menjadi sitem on-line.
Hari demi hari harapan dan keinginannya mulai terwujud, secara perlahan sitem manual berangsur-angsur membaik dengan munculnya sitem online. “Wajah baru sistem online ini alhamduillah mendapat respon yang baik dari semua pihak,” ugkapnya.
Sistem online akhirnya berjalan melangkah dan membaik. Dari cara daftar ulang yang semula mahasiswa menumpuk sampai sekarang mahasiswa sudah tidak saling berdesakkan lagi. Sebagai ahli IT itu sudah menjadi tangung jawabnya. “Alhamdullilah daftar ualang semester kemaren tidak terlalu menumpuk lagi,” katanya sedikit tersenyum.
Dari proses yang berjalan saat ini tentu semua tidak akan selalu berjalan dengan baik “….”. Tentu, banyak pihak yang mengkritik. “Masih banyak yang harus dibenahi namanya aja masih proses awal,” ujarnya kapada wartawan Suara Kampus.
Semoga bertambah baiknya sistem online ini dapat menampung semua data kemahasiswaan dan data perlu lainnya. Sehingga semua aparat bisa bekerja dengan terstruktur dan enjoy. “Semoga mahasiswa mengerti dengan keadaan kampus kita jika ada masalah kita akan mencari solusinya bersama,” ungkap Zul dengan tenang.
Beliau berharap semoga sistem full online dapat terwujud, sehingga mampu menarik kembali mahasiswa dari luar. Tidak hanya Indonesia tapi juga negara luar lainya seperti Malaysia. “Kita juga menargetkan kedepannya akan membuat sistem untuk wisudawan dan alumni. Dari sana kampus mampu memantau berapa persen lulusan kita yang bekerja di instansi-instansi tertentu,” paparnya.
Walaupun hanya staff Zulfendri berambisi sangat besar untuk membawa kampus ini ke sistem full online. “Namun apa hendak dikata keinginannya tersebut tentu akan terwujud apabila nantinya sudah ada instruksi dari atasannya,” pungkasnya.
Di akhir pembicaraannya ia meminta kepada seluruh mahasiswa IAIN transparasi data dan mahasiswa dapat memberikan data yang akurat. Agar tim sistem online dapat selalu memantau perkembangan para alumni IAIN. Baik yang telah sarjana maupun yang masih berproses.
Zulfendri Dimata Kepala AKAMA dan Mahasiswa
Dadi Erni, Kepala AKAMA IAIN Imam Bonjol Padang mengatakan, Zulfendri terkenal ramah dan humoris terhadap karyawan lainnya, bahkan ia juga pernah menyumbang pulsa modem untuk mengelola sistim online guna membatu mahasiswa mengakses data mereka.
“Pak Zul juga cepat tanggap terhadap program yang beliau kelola sehingga masyarakat kampus tidak banyak yang mengomentari saat terjadi kesalahan input data,” ungkapnya disela-sela kesibukannya.
“Mahasiswa yang mengurus wisuda, ia melayaninya dengan ramah’’, ungkap Ani.
Tri Yuni salah seorang mahasiswa memaparkan, zulfendri tipe seorang karyawan Akademik yang bak, tidak seperti karyawan yang lain. Ia juga karyawan yang percaya dengan mahasiswanya. “Terbukti ketika saya ada masalah dengan Kartu Rencana Studi (KRS), ia mepercayai saya untuk memperbaikinya sendiri dengan intruksi yang diberikannya,” ujar Tri setelah mengurus KRS-nya.
Mahasiswa sudah sangat meakpresiasi kinerja Zulfendri, seperti Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Dedi Saputra mengungkapkan, kinerja Pak Zulfendi sudah cukup baik dan sangat tegas dalam mengambil tindakan. “Menurut saya Pak Zulfendi itu orangnya sangat baik dan pelayanan yang diberikanpun sudah begitu memuaskan,” ungkapnya.
Selain itu Zomi Putra, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan mengatakan Zulfendi seorang yang bijaksana. Zomi menilai. “Pak Zul sudah cukup baik walau sekali-kali informasi yang diberikan sedikit terlambat ditampilkan di situs sisfo IAIN,” kata zomi.