Tanamkan Kepedulian Milenial Terhadap Budaya Minangkabau

Pelaksanaan seminar nasional kebudayaan minangkabau yang dilaksanakan oleh Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang di Aula Dinas Kebudayaan. (Sumber: Pitra/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Tanamkan nilai kebudayaan adat Minangkabau bagi milenial, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) laksanakan seminar nasional kebudayaan Minangkabau. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Ketua Panitia Idhar Rahman mengatakan, kegiatan ini hadir untuk menanamkan nilai kebudayaan kepada milenial, dan mengkaji ulang budaya tersebut. “Lewat seminar ini kita akan mengkaji kembali budaya berdasarkan perspektif milenial,” katanya, Kamis (17/11).

Lanjutnya, kegiatan tersebut juga bagian dari bentuk kepedulian FAH dalam mempertahankan budaya Minangkabau di tengah zaman yang terus berkembang. “Seminar ini kami buka untuk umum, agar banyak kalangan milenial yang dapat bergabung dengan seminar ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dema FAH Wahyu Annisa Fitri menjelaskan bahwa, FAH merupakan fakultas yang bergerak di bidang sastra dan budaya, lahirnya seminar tersebut berawal dari keresahan bakal hilangnya kepedulian mahasiswa terhadap budaya. “Kami mengangkat kegiatan ini untuk menanamkan kembali kepada mahasiswa mengenai kepeduliannya kepada budaya, jangan sampai budaya minang tergerus oleh zaman,” jelasnya.

Kemudian, kata dia banyak hal yang dapat didiskusikan mengenai budaya minangkabau, sebab ada nilai-nilai yang mesti dikaji kembali oleh kaum milenial. “Semoga kaum milenial bisa menghidupkan kembali budaya yang sudah ada supaya, warisan budaya ini tidak hilang bagai ditelan masa khususnya untuk budaya di Sumatra Barat,”

Senada dengan itu, Sekretaris UPTD Dinas Kebudayaan Sumbar Yayat Wahyudi menuturkan bahwa, mahasiswa perlu mengimplementasikan budaya-budaya yang ada khususnya, budaya minangkabau. “Mahasiswa harus mengerti dan paham dengan nilai dari budaya minangkabau, karena hal tersebut penting untuk dikuasai oleh kaum milenial saat ini,” tuturnya.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah diskusi terkait budaya dan bagaimana bentuk implementasinya. “Cara yang digunakan dalam diskusi ini adalah bermusyawarah dan saling bertukar pikiran mengenai budaya minangkabau yang ada,” pungkasnya.

Ia berharap, melalui diskusi tersebut dapat membuka wawasan dan menumbuhkan kembali kepedulian milenial terhadap budaya minangkabau. “Semoga diskusi budaya minangkabau dapat berjalan lancar, dan mencapai tercapai tujuannya,” harapnya. (ndn)

Wartawan : Zaitun Ul Husna, Febrian Hidayat (Mg), dan Muhammad Zul Pitra (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Wujudkan Mahasiswa yang Berkompeten Lewat PKMD

Next Post

Kebersihan Menurun Akibat Musim Penghujan, CS: Hambat Pekerjaan

Related Posts
Total
0
Share
410 Gone

410 Gone


openresty