Tidak Ada Kepastian, Pembagian Komputer UKM Urung Terlaksana

Suarakampus.com-Sampai hari ini pembagian komputer Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) selingkup UIN Imam Bonjol belum juga direalisasikan. Sebelumnya, penarikan komputer tersebut dilakukan untuk pendataan inventaris yang masuk penganggaran tahun 2017.

Komputer dan printer yang didata tersebut, seperti yang diungkapkan Kepala Biro AAKK Kafrina kepada suarakampus.com, akan diperbarui sesuai kondisi. “Dari sekarang kita mulai menertibkan semua data barang milik negara untuk mengetahui layak atau tidak layak pakai barang tersebut,” katanya, seperti dicatat suarakampus, (06/01) lalu.

“Pengembalian barang tersebut akan diganti dengan yang baru, berupa satu unit komputer Acer, hardisk dan satu unit printer Canon Pixma,” kata Kafrina.

Sementara itu, Kasubag Rumah Tangga dan BMN Afnida Nengsih mengatakan, komputer hasil penarikan pada awal Januari tersebut telah digantikan dengan yang baru dan telah tersedia. Ia menyebut, pihaknya tidak bermaksud memperlamban penyerahan komputer untuk menunjang kegiatan UKM.

“Mahasiswa jangan salah kaprah menilai kampus. Kami tidak pernah menahan apa yang mahasiswa butuhkan dan komputer ini bakal diberikan jika telah ada arahan langsung dari atasan,” katanya.

Saat ditanyai mengenai kapan komputer itu akan dibagikan, Afnida tidak bisa memberikan kepastian. “Silakan tanya ke Biro Adminitrasi Umum Perencanaan dan Keungan (AUPK),” katanya.

Tim Suara Kampus mencoba untuk menelusuri kapan pembagian komputer tersebut kepada Kepala Biro AUPK, yang dirangkap oleh Kafrina menggantikan Bustari yang telah pensiun. Namun Kafrina berdalih bahwa kampus saat ini tidak melakukan pengadaan komputer baru.

“Kita belum ada pengadaan komputer baru, hanya penggantian barang yang sudah tidak layak, maka  kita akan data terlebih dahulu,” kata Kafrina. Pernyataan Kafrina bertolak belakang dengan apa yang diungkapkan olehnya ketika seluruh komputer UKM ditarik dan akan diganti dengan yang baru.

Komandan UKM Resimen Mahasiswa Alwan mengatakan, pihak kampus belum begitu mantap menyelesaikan persoalan pengadaan Komputer. “UKM telah melakukan kewajiban untuk mengembalikan komputer yang lama kepada pihak kampus, namun realisasinya memberikan kekecewaan,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, komputer sangat diperlukan oleh UKM. “Selama tidak ada komputer, sangat menyulitkan kami dalam melakukan aktivitas, semoga pendistribusian komputer ini menemui titik terang ,” katanya.

Senada dengan Alwan, Rahmadi juga mengungkapkan hal yang sama bahwa keterlambatan pengadaan komputer ini sangat mengganggu aktivitas UKM. “Kami harus mengeluarkan dana lebih untuk memprint surat-menyurat,” ungkapnya.

Rahmadi mengatakan  seharusnya pihak kampus mengerti akan kebutuhan UKM  dan segera merealisasikan komputer tersebut. “Kami tidak bisa beraktivitas jika fasilitas tidak diberikan, semoga pihak kampus dapat memahami hal itu,” harap ketua UKM Koperasi Mahasiswa itu.

Wartawan: Firga dan Rasyid (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Perlu Dicatat, Berikut Nilai Rendang dari Ranah Minang

Next Post

Tiga Langkah Jitu Tetap Waras Saat Pandemi

Related Posts
Total
0
Share