Suarakampus.com- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) mengadakan talkshow bertajuk 41 Tahun Perpustakaan Nasional dalam Torehan Peradaban melalui Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube. Kegiatan tersebut digelar guna menceritakan kilas balik perjalanan dan kiprah Perpustakaan Nasional dari masa ke masa.
Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando mengatakan cikal bakal Perpusnas dimulai saat diintegrasikannya empat unit perpustakaan. “Perpustakaan tersebut yaitu Perpustakaan Museum Nasional, Perpustakaan Sejarah Politik Sosial, Perpustakaan Wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Perpustakaan Museum Naskah Proklamasi,” katanya, Senin (17/05).
Ia juga menuturkan pada tahun 1987 Perpusnas masih berlokasi di tiga tempat yang berbeda, yaitu di Jalan Medan Merdeka Selatan no.11, Jalan Medan Merdeka Barat no.12, dan Jalan Imam Bonjol Jakarta.
Tugas pokok Perpusnas saat ini untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan perpustakaan. “Dalam rangka pelestarian pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi dan ilmu pengetahuan teknologi dan kebudayaan,” jelas kepala perpustakaan nasional tersebut.
Selain itu, Kepala Perpusnas RI periode 1998-2001, Hernandono menerangkan bahwa Perpusnas itu memimpin seluruh perpustakaan yang ada di Indonesia termasuk yang ada di daerah. “Tetapi, setelah itu adanya perkembangan desentralisasi pemerintahan sehingga perpustakaan-perpustakaan diserahkan kepada pemimpin daerah,” tuturnya.
Lanjutnya, saat ia membaca koran kompas, di sana terjadi kemunduran keinginan untuk membaca. “Hal ini banyak dipengaruhi oleh adanya gadget dan juga televisi,” tambahnya.
Hernandono mengatakan hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi tenaga perpustakaan. “Tenaga perpustakaan diharapkan mampu meningkatkan literasi dan kemauan membaca masyarakat Indonesia,” harapnya. (rta)
Wartawan: Nada Andini (Mg)