Oleh: Firga Ries Afdalia
Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang
Mendung pekat mengawali perjalanan
Rintik hujan mewarnai kebersamaan
Bukan tanpa sebab, kau dan aku menari bersama hujan.
Menciptakan kebahagiaan semu dengan kegundahan yang menggebu-gebu.
Kau bilang, tidak ada harapan.
Karena setetes harapan hanya merindukanmu kekecewaan.
Namun, di setiap sudut perjalanan kau selalu menorehkan kenangan.
Tidak dengan keistimewaan, hanya dengan hal-hal kecil yang tidak terlupakan
Tapi, kau benar.
Tidak ada harapan!
Karena tidak ada harapan bukan berarti masa depan kita kelam.
Hanya saja tidak perlu mengumbar-umbar harapan yang tidak berkesudahan.
Biarkan tindakan bermain peran untuk realisasi dari suatu perkataan.
Padang, 03 Februari 2021