Tingkatkan Pemahaman Filsafat di Indonesia, LSF Gelar Philofest ID

Dokumentasi Kegiatan Webinar Philofest.Id (Foto: Ist)

Suarakampus.com- Lingkar Studi Filsafat (LSF) Discourse Indonesia adakan kegiatan Philofest ID kedua yang  bertajuk Kini,Nanti, Dulu, Filsafat Sebagai Sebuah Tradisi.  Kegiatan tersebut  digelar pada Sabtu hingga Sabtu (13-20/11) via Zoom Meeting dan live streaming di YouTube Philofest ID.

LSF Discorse berkolaborasi dengan 11 komunitas yang ada di Indonesia, diantaranya: Antinomi Institute, Betang Filsafat, Kelas Isolasi, Komunikecraft, Logos ID, LSF Cogito, LSF Discourse, Luhurian, Masyarakat Filsafat Indonesia (MFI), Ngaji Filsafat MJS, Schole ID, dan Zeno CLM.

Selaku Ketua Panitia, Dika Sri Pandanari mengatakan, kegiatan tersebut membahas polemik filsafat dengan tema yang aktual berdasarkan inisiatif peserta tahun lalu. “Kita mengkaji teori dan permasalahan filsafat saat ini, serta menjawab pertanyaan peserta Philofest ID tahun sebelumnya,” jelasnya.

Lanjutnya, kelas Philofest ID dikemas dalam berbagai bentuk, mulai dari serius hingga dialog santai seputar filsafat.  “Kita akan mengadakan kegiatan formal di kelas seperti kuliah umum ataupun diskusi, dan diselingi dengan ngobrol santai biar happy,” ucapnya.

Dika mengatakan kegiatan itu disambut baik oleh masyarakat Indonesia. “Ada 1400 peserta yang mendaftar dari google formulir, peserta tersebut berasal dari 31 provinsi yang ada di Indonesia,” katanya.

Dirjen Kebudayaan Hilman Farid mengatakan sebagai kerangka berfikir manusia, filsafat tumbuh dari kearifan lokal. “Setiap prakarsa budaya senantiasa tumbuh dari tradisi, tidak terkecuali filsafat,” katanya.

Ia juga mengatakan perhelatan Philofest ID mendapat dukungan dari profesor Amerika Serikat dan Inggris. Katanya, hal tersebut berdampak baik terhadap perkembangan filsafat di Indonesia.

“Kita membahas teori filsafat di masa lalu, dan mendiskusikan permasalahan saat ini untuk perkembangan yang lebih baik ke depan,” jelasnya, Sabtu (13/11).

Senada dengan itu, Dosen  Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarakara Jakarta, Lili Tjahjadi menuturkan filsafat berupaya untuk mengkonsolidasikan dasar-dasar hidup berdampingan secara damai. “Filsafat penting bagi masyarakat karena ia ilmu yang menghasilkan konsep ide dan analisa,” tuturnya.

Ia berharap agar Philofes ID bisa membangun masyarakat dalam berfikir secara kritis dan terbuka terhadap perkembangan zaman. “Semoga diskusi ini dapat  mengkritisi serta membangun sensibilitas masyarakat, seperti mengatasi kemiskinan, stabilitas politik, hedonisme, industrialisme, budaya digital dan intoleransi,” harap mantan Rektor STF itu.(fga)

Wartawan: Faisal (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

UKO UIN Imam Bonjol Padang Buka Pendaftaran Gelombang Kedua

Next Post

Kaprodi Psikologi Islam: Kuliah Daring Tidak Hambat Akses Membaca Mahasiswa

Related Posts
Total
0
Share
410 Gone

410 Gone


openresty