Suarakampus.com- Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang menyuarakan kekhawatiran terhadap besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga. Mereka mengharapkan adanya menerapkan kebijakan penurunan UKT, agar tetap melanjutkan kuliah tanpa hambatan, Rabu (07/05).
Mahasiswa baru, Icha, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), menyatakan bahwa nominal UKT yang diterimanya tergolong tinggi meski telah mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). “Sudah urus SKTM, tapi UKT tetap besar,” katanya.
Icha, menambahkan, orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh harian dengan penghasilan tidak tetap. “Kalau ada kerjaan baru bisa makan,” ungkapnya.
Mahasiswi asal Padang itu mengatakan, kondisi ekonomi keluarganya sangat memprihatinkan sehingga muncul keraguan untuk melanjutkan rencana kuliah. “ Saya bingung dengan beban UKT terlalu besar,” ujarnya.
Menurut Icha, besarnya UKT membuatnya cemas lantaran pembayarannya harus segera dilakukan dalam waktu dekat. “Uang sebesar itu belum tentu bisa kami sediakan dalam waktu singkat,” paparnya.
Kemudian, Ainul Pendidikan Bahasa Arab (PBA) juga menuturkan, tekanan ekonomi keluarga membuat UKT menjadi beban berat. “Kalau terlalu mahal, saya bisa gagal kuliah,” ujarnya
Ainil mengungkapkan, ia belum memberi tahu orang tuanya tentang nominal UKT yang harus dibayar. “Saya takut orang tua tidak sanggup,” katanya.
Selain itu, Ainil, juga berharap adanya kebijakan penurunan UKT dari pihak kampus. “Semoga ada kabar baik dari kampus agar saya dan mahasiswa lainnya yang terkendala bisa kuliah,” ucapnya.
Kedua mahasiswa tersebut menyampaikan bahwa semangat mereka untuk belajar sangat tinggi meskipun terkendala oleh biaya. “Kami ingin tetap kuliah meski kondisi sulit,” ungkap Icha.
Mereka berharap pihak kampus memperhatikan mahasiswa dari keluarga kurang mampu dengan memberikan kebijakan yang berpihak. “Jangan sampai kami berhenti kuliah karena uang,” tutur Ainil. (asr)
Wartawan: Zahra Mustika (Mg)